Iklan dempo dalam berita

Indomie Sudah Mendunia, tapi Bukan yang Pertama Hadir di Indonesia

Indomie Sudah Mendunia, tapi Bukan yang Pertama Hadir di Indonesia

Disukai banyak orang, begini sejarah Indomie--

Selain memasarkan produknya dalam negeri, pada 1982-1983 Sanmaru juga mulai melakukan ekspor ke negara tetangga, seperti Brunei, Malaysia dan Singapura serta ke Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Pabriknya ada di Ancol, Jakarta Utara. 

Pada tahun 1982, barulah kerajaan bisnis Salim Group memasuki bisnis mi instan dengan memperkenalkan merek lain bernama Sarimi. 

Awalnya, mengingat pada saat itu posisi Salim yang kuat (bahkan memonopoli) perdagangan terigu dengan Bogasari, Salim menginginkan merek Indomie yang populer itu agar berpindah kepadanya. 

Selain itu, pada saat itu Indonesia sedang mengalami swasembada padi sehingga pabrik Sarimi menjadi kelebihan operasional. 

BACA JUGA:Pinjaman Taspen untuk PNS, Plafon Sampai 150 Juta, Ini Syarat Lainnya Selain Usia Maksimal 61 Tahun

Diharapkan, jika Indomie mau bekerja sama dengan Sarimi, maka Salim Group tidak perlu merugi. 

Namun, Djajadi menolak keinginan itu. Respon Salim adalah membesarkan produk Sarimi-nya dengan agresif dengan banyak iklan dan promosi, sehingga bisa meraih pasar 40 persen dalam waktu cepat. 

Melihat "keperkasaan" Salim Group itu, Djajadi pun melunak dengan tawaran baru dari Salim. 

Pada tahun 1984, keduanya sepakat untuk membentuk perusahaan patungan bernama PT Indofood Interna Corporation. Di sini, Djajadi (dan rekan-rekannya) mendapat 57,5 persen dan Salim 42,5 persen. 

Lalu, pada 30 Agustus 1986, saham PT Sanmaru yang memproduksi Indomie diambil alih oleh PT Indofood Interna (serta selanjutnya juga diakuisisi PT Super Mi Indonesia dari pemegang saham lain). 

Pada saat itu, PT Sanmaru sudah punya dua produk yang populer, selain Indomie, sejak 1983 ada Chiki, sebuah makanan ringan yang populer di kalangan anak-anak. 

BACA JUGA:Simulasi Kredit Mandiri TaspenRp 5-100 Juta, Tanpa Memerlukan Jaminan, Ini Syarat dan Cara Pengajuannya

Untuk Indomie sendiri, saat itu sudah memiliki beberapa varian, seperti kari ayam (1980), sop sapi, dan mi goreng (1982). 

Menjelang tahun 1986, Indomie sudah memiliki 4 pabrik, yaitu di Jakarta (Ancol), Medan, Surabaya dan Palembang, dengan karyawan pada tahun 1990 mencapai 2.900 orang. 

Entah bagaimana, kemudian saham Djajadi (dan rekan-rekan) di PT Indofood Interna seluruhnya menjadi kekuasaan Salim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: