Iklan RBTV Dalam Berita

Perbedaan Minyak Makan Merah Vs Minyak Goreng Biasa, Mana yang Lebih Murah?

Perbedaan Minyak Makan Merah Vs Minyak Goreng Biasa, Mana yang Lebih Murah?

Minyak Goreng Merah vs Minyak Goreng Biasa--

Kandungan tersebut terdiri dari karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai vitamin E, dan squalene. Minyak makan merah juga berpotensi menjadi pangan fungsional, seperti bahan anti stunting.

Di sisi lain, minyak goreng biasa mengandung kalori dan lemak yang relatif tinggi. Mengacu WebMd, minyak goreng biasa mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang meningkatkan penyakit jantung.
Namun, minyak ini juga mengandung lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda yang mengelola metabolisme kolesterol.

BACA JUGA:3 Risiko Gadai BKPB Motor, Kenali Konsekuensinya Dulu Sebelum Surat Kendaraan Anda Gadai

4. Harga lebih murah

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki mengatakan minyak merah akan dilego dengan harga murah atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng biasa.

Adapun, HET minyak goreng senilai Rp 14.000 per liter. “Harga (minyak merah) akan jauh lebih murah. Bisa Rp 9.000 per liter. Murahlah ini solusi bagi masyarakat, petani, dan konsumen,” jelas Teten.

Lantas, apa yang dimaksud dengan minyak makan merah sebenarnya? Apakah benar lebih sehat daripada minyak goreng sawit?

BACA JUGA:Syarat Pengajuan, Tabel KUR Pegadaian Syariah 2024 Rp 30 Juta, Cicilan Hanya 900 Ribuan

Berikut beberapa fakta menegnai minyak makan merah, yakni:

1. Pengertian Minyak Makan Merah
Sebagian besar orang mungkin menganggap minyak makan merah kurang dikenal dan kurang disukai dibandingkan dengan minyak nabati tropis lainnya seperti minyak kelapa sawit.

Namun sebenarnya, minyak jenis ini sudah mulai menarik antusiasme dari sejumlah kelompok di seluruh dunia.

Minyak makan merah ini dihasilkan dari pohon kelapa sawit yang berasal dari Afrika Barat (Elaeis guineensis), tetapi sekarang pohonnya sudah banyak ditanam di Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara tropis lainnya.

BACA JUGA:Segini Besaran Bantuan PIP Mulai SD Hingga Kuliah yang akan Diterima

Dalam keadaan tidak diproses, minyak ini memiliki warna merah pekat yang intens karena kandungan karotennya yang melimpah.

Dia juga memiliki rasa seperti paprika, dan dapat meningkatkan rasa pada makanan pedas. Faktanya, minyak ini banyak digunakan di Afrika, India, Asia Tenggara, dan Indonesia. Ini sempurna untuk menambahkan rasa pada semur, sup, dan tumis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: