Iklan dempo dalam berita

Puasa Asyura 10 Muharram, Berikut Keutamaan, Bacaan Niat dan Sejarahnya

Puasa Asyura 10 Muharram, Berikut Keutamaan, Bacaan Niat dan Sejarahnya

Puasa Asyura 10 Muharram, Berikut Keutamaan, Bacaan Niat dan Sejarahnya--Foto: ist

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COMpuasa Asyura 10 Muharram, berikut keutamaan, bacaan niat dan sejarahnya.

Puasa Asyura adalah amalan khusus yang ada di bulan Muharram. Keutamaan mengerjakan puasa Asyura ini tidak perlu diragukan lagi. Lalu, bagaimana melakukan niat puasa Asyura yang tepat?

Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dianjurkan, dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Bahkan Rasulullah Saw, senantiasa memberikan perhatian lebih besar pada puasa ini dibandingkan puasa-puasa lainnya.

BACA JUGA:Doa dan Niat Puasa Muharram 1446 H /2024, Catat Jadwalnya

Ketika Rasulullah Saw berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan orang agar berpuasa padanya, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ia adalah suatu hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah Saw bersabda, “Jika datang tahun depan, insyaallah kita berpuasa juga pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata, “Maka belum lagi datang tahun berikutnya itu, Rasulullah Saw pun wafat.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

Anjuran Puasa Muharram

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mendorong kita melakukan puasa pada bulan Muharram sebagaimana sabdanya,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).

BACA JUGA:Jadwal Lengkap Puasa Ayyamul Bidh Tahun 2024, Catat Tanggalnya

Imam Nawawi –rahimahullah– menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 55)

Lalu mengapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diketahui banyak berpuasa di bulan Sya’ban bukan malah bulan Muharram? Ada dua jawaban yang dikemukakan oleh Imam Nawawi.

Mungkin saja Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam baru mengetahui keutamaan banyak berpuasa di bulan Muharram di akhir hayat hidup beliau.

Boleh jadi pula beliau memiliki udzur ketika berada di bulan Muharram (seperti bersafar atau sakit) sehingga tidak sempat menunaikan banyak puasa pada bulan Muharram. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 55)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: