Iklan RBTV Dalam Berita

Tanggapi Kasus Kecurangan BPJS, Dirut BPJS Kesehatan: Masyarakat Tenang, Pelayanan Peserta JKN Tetap Berjalan

Tanggapi Kasus Kecurangan BPJS, Dirut BPJS Kesehatan: Masyarakat Tenang, Pelayanan Peserta JKN Tetap Berjalan

Kasus dugaan klaim fiktif BPJS Kesehatan--

Padahal, pasien itu tidak pernah menerima perawatan dan pemeriksaan. Nama mereka hanya dicatut.

Dua rumah sakit yang diduga melakukan phantom billing berlokasi di Sumatera Utara dan satu di Jawa Tengah. Ketiga rumah sakit swasta itu diduga melakukan tagihan bodong dengan jumlah Rp 34 miliar.

Baksos

Tim menduga modus fraud phantom billing ini dilakukan secara sistematis. Pihak rumah sakit diduga mengumpulkan data pasien yang ingin mereka catut namanya melalui bakti sosial.

"Mereka mengumpulkan dokumen pasien seperti KTP, KK, kartu BPJS melalui bakti sosial kerja sama dengan kepala desa. Canggih kan?" kata Pahala.

BACA JUGA:Segini Gaji dan Tunjangan Kepala Ombudsman Daerah Setelah Naik

Selain menyiapkan dokumen pasien fiktif, Pahala mengatakan pihak rumah sakit juga menyiapkan surat eligibilitas peserta yang lengkap dengan tanda tangan dokter. 

Padahal, kata Pahala, dokter yang meneken surat itu sudah tidak bekerja pada rumah sakit yang dimaksud.

"Jadi ini emang komplotan bener," kata dia.

Aktor

Dugaan fraud ini diduga melibatkan banyak pihak. Beberapa aktor yang diduga terlibat adalah dokter hingga direktur utama dan pemilik rumah sakit.

"Kenapa klaim fiktif ini jadi concern kami, karena ga mungkin satu orang yang menjalankan, ga mungkin dokternya saja yang menjalankan," kata Pahala. "Yang kami temukan sepemilik-pemiliknya, dirut-dirutnya," kata dia melanjutkan.

Pahala mengatakan di rumah sakit yang diduga melakukan fraud, KPK bahkan menemukan ada dirut yang dianggap 'berprestasi' melakukan tagihan fiktif. Maka itu, kata dia, dirut tersebut dipindahkan ke rumah sakit lainnya untuk melakukan praktik yang sama.

BACA JUGA:Tabel Dana Desa Kabupaten Pasuruan Tahun Ini, Semua Jalan Desa Harus Mulus

"Yang 2 rumah sakit yang agak kecil ini, dirutnya ini sukses melakukan tagihan fiktif dan dipindahkan. 'Wah hebat berarti, pindahin ke sini lagi, bikin duit lagi' begitu kira-kira (anggapannya)," kata Pahala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: