Jangan Dianggap Sepele, Ini 5 Efek Samping Minum Air Galon Isi Ulang

Namun, tidak semua air isi ulang berbahaya. Kualitas air isi ulang sangat tergantung pada tempat di mana Anda mengisi ulang galon.

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini 3 Manfaat Mengonsumsi Air Rebusan Bagi Kesehatan Tubuh

Faktor Penentu Kelayakan Air Isi Ulang 

Dilansir dari berbagai sumber, ada tiga faktor penting yang harus diperhatikan untuk menentukan kelayakan air isi ulang:

1. Kebersihan Alat Pembersih dan Penyaring Air Minum

Alat yang digunakan di depot isi ulang sangat mempengaruhi kebersihan air minum yang akan dikonsumsi. Sebagai contoh, sikat pembersih galon yang digunakan untuk membersihkan galon harus selalu dalam kondisi bersih dan sering diganti.

 Jika tidak, kuman dan bakteri dari galon sebelumnya bisa tercampur dan menyebabkan kontaminasi. Selain itu, alat penyaring air juga harus selalu dalam kondisi baik dan berfungsi dengan optimal untuk memastikan bahwa air yang dihasilkan bebas dari kotoran dan mikroorganisme berbahaya. 

2. Lokasi Depot Air Minum

Lokasi depot isi ulang air juga sangat berpengaruh terhadap kebersihan air minum yang akan dikonsumsi. Depot yang terletak di pinggir jalan lebih rentan terkena polusi, debu, dan berbagai bakteri serta kuman. 

Kondisi lingkungan sekitar depot harus diperhatikan untuk memastikan kebersihan air yang dihasilkan. Misalnya, depot yang terletak di area industri atau dekat dengan tempat pembuangan sampah memiliki risiko kontaminasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan depot yang berada di lingkungan yang bersih dan jauh dari sumber polusi. 

BACA JUGA:Jangan Salah Pilih! Ini Daftar 5 Pinjol Bunga Rendah, Sudah Terdaftar di OJK

3. Sumber Air

Sumber air yang digunakan oleh depot tersebut harus terjamin kebersihan dan kesterilannya. Air yang digunakan sebaiknya berasal dari sumber yang terpercaya, seperti air kemasan bermerek atau dari pabrik yang memiliki standar kebersihan yang tinggi. 

Menggunakan sumber air yang tidak terjamin bisa menyebabkan air isi ulang mengandung zat berbahaya yang bisa membahayakan kesehatan. 

Misalnya, sumber air yang terkontaminasi dengan limbah industri atau pestisida dari pertanian bisa mengandung zat-zat berbahaya yang sulit dihilangkan melalui proses pengolahan air biasa. 

Sumber: