Iklan RBTV Dalam Berita

Gempa Sumatera 12 September 2007, Adakah Kaitannya dengan Gempa Megathrust?

Gempa Sumatera 12 September 2007, Adakah Kaitannya dengan Gempa Megathrust?

Gempa Sumatera 12 September 2007, apakah ada kaitannya dengan megathrust--

Irwan Meilano dan tim penelitinya telah menghitung pergerakan pada kedua sisi bidang sesar (slip) berdasarkan susunan data teleseismik. 

Hasilnya menunjukkan bahwa dimensi gempa Mentawai adalah 240 x 120 kilometer (panjang x lebar) dengan besar pergerakan rata-rata di bidang sesar sebesar 6,5 meter. 

Meskipun demikian, sisa segmen yang belum pecah ini menyimpan potensi untuk terjadinya gempa di masa depan. 

BACA JUGA:BMKG Sebut Indonesia Negara dengan Wilayah Aktivitas Kegempaan Tinggi dan Punya 13 Segmen Megathrust

Panjang segmen yang belum pecah diperkirakan sekitar 200 hingga 280 kilometer, yang dapat memicu gempa berkekuatan antara magnitudo 8,0 hingga 8,6.

Irwan menegaskan bahwa pecahnya segmen-segmen ini dapat terjadi kapan saja, sehingga kewaspadaan harus terus dijaga. 

Pemerintah daerah, terutama di wilayah yang rawan gempa, perlu melakukan langkah-langkah antisipasi seperti perencanaan tata ruang yang lebih baik, panduan struktur bangunan yang tahan gempa, serta memastikan berfungsinya jaringan instrumen pemantau seperti GPS dan seismometer.

BACA JUGA:Fakta Gempa Megathrust yang Ancam Indonesia, Jangan Panik dan Tetap Siaga

Pengalaman Warga Bengkulu

Gempa besar yang melanda Bengkulu pada tanggal 12 September 2007 ini tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik, tetapi juga trauma mendalam bagi warga yang mengalaminya. 

Finky Septiyani, seorang warga Kelurahan Teluk Sepang di Kota Bengkulu, menceritakan pengalamannya saat gempa terjadi. Pada waktu itu, ia masih berusia 8 tahun dan sedang bermain di rumah tetangganya. 

BACA JUGA:Tercatat dalam Sejarah Hampir Semua Gempa Megathrust Disusul Tsunami Besar, Ini Zona Merah di Indonesia

Tiba-tiba, ia merasakan bumi bergerak pelan, yang kemudian semakin kuat. Kepanikan melanda warga kampung yang berhamburan keluar rumah sambil berteriak, "gempa-gempa!"

Menurut Finky, banyak rumah di kampungnya mengalami retak-retak akibat gempa. Bersama keluarganya, ia kemudian berlari menuju tanah lapang di Teluk Sepang dan malam harinya mereka dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke daerah Air Sebakul. 

BACA JUGA:Dahsyatnya Gempa Megathrust Lebih dari Tsunami Aceh, tapi Kata BMKG Jangan Panik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: