Iklan RBTV Dalam Berita

Cerita Wiga Kurnia Putri, Guru Honorer yang Digaji Rp 200 Ribu Per Bulan dengan Kondisi Kelas yang Tak Layak

Cerita Wiga Kurnia Putri, Guru Honorer yang Digaji Rp 200 Ribu Per Bulan dengan Kondisi Kelas yang Tak Layak

Kisah Guru Honorer--

BACA JUGA:Bukan Cuma Selingkuh, Ini Dosa Besar Suami ke Istri yang Jarang Disadari Bahkan Jadi Kebiasaan

Mengorbankan Gaji untuk Kebutuhan Murid

Yang lebih mengharukan, Wiga tidak sepenuhnya menggunakan gaji Rp 200 ribu yang diterimanya untuk keperluan pribadinya.

Sebagian dari gaji tersebut ia sisihkan untuk membantu kebutuhan murid-muridnya yang berasal dari keluarga kurang mampu.

"Kadang saya tanya, mereka butuh apa? Buku, tas, sepatu, atau jajan. Saya tidak bilang semua gaji saya untuk mereka, tapi sebagian memang untuk kebutuhan mereka," tuturnya dengan tulus.

Wiga juga mengajarkan murid-muridnya untuk menabung setiap hari sebesar Rp 1.000. Uang tabungan ini akan digunakan untuk membantu mereka membayar biaya ijazah saat lulus nanti.

"Kenapa saya mewajibkan menabung Rp 1.000? Supaya mereka bisa mengambil ijazah setelah lulus, karena sekarang banyak ijazah yang tidak diambil karena orangtuanya tidak mampu membayar," ungkap Wiga.

BACA JUGA:Longsor di Bengkulu Selatan, Ada Tiga Titik, Ini Lokasinya

Meski gajinya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Wiga masih bisa bertahan karena suaminya juga bekerja sebagai guru honorer di salah satu SMA di Banyuwangi.

Mereka saling mendukung satu sama lain untuk tetap bertahan di tengah keterbatasan ekonomi.

"Saya selalu berdoa agar suami diberikan rezeki yang cukup dan bisa lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)," kata Wiga.

BACA JUGA:Dapur Rumah Warga Seluma Utara Hanyut Tersapu Sungai yang Meluap

Pentingnya Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak

Selain keterbatasan fasilitas, Wiga juga menghadapi tantangan besar dalam membangun kesadaran orang tua mengenai pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.

Banyak orang tua di daerah tempat Wiga mengajar yang kurang memberikan perhatian terhadap pendidikan anak-anaknya. Hal ini terlihat dari minimnya peran mereka dalam mendukung proses belajar mengajar di rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: