Iklan RBTV Dalam Berita

Kasus Pembunuhan Lansia di Makassar, Sejoli Mahasiswa Didakwa Pembunuhan Bencana-Pencurian

Kasus Pembunuhan Lansia di Makassar, Sejoli Mahasiswa Didakwa Pembunuhan Bencana-Pencurian

--

Berdasarkan dakwaan yang dibacakan JPU, perencanaan pembunuhan ini berawal pada Jumat (31/5) sekitar pukul 03.00 Wita.

Vivi mengajak Adrian, yang saat itu merupakan teman mereka, untuk berdiskusi tentang kemungkinan melakukan perampokan dan pembunuhan terhadap korban, yang merupakan tante dari Vivi.

BACA JUGA:Aturan Baru dari Bawaslu, ASN Dilarang Hadiri Kampanye dan Debat Pilkada 2024, Ada Sanksi Menanti

Vivi memulai pembicaraan dengan mengungkapkan bahwa korban memiliki banyak emas dan uang tunai yang disimpan di dalam koper.

Adrian, yang menyimak pembicaraan tersebut, mengingatkan Vivi dan Asrul bahwa tindakan mereka akan tergolong sebagai perampokan.

Ia juga memperingatkan Asrul untuk berpikir panjang jika benar-benar ingin membantu Vivi dalam rencana keji tersebut.

BACA JUGA:Ditagih Utang, Pria Ini Ngamuk Nekat Aniaya Wanita Pegawai Koperasi

Motif Utang Palsu dan Kegigihan Vivi Mengajak Asrul

Pada Minggu (2/6), Vivi mulai mempengaruhi Asrul dengan mengarang cerita bahwa korban memiliki utang sebesar Rp 80 juta kepada dirinya.

Vivi berusaha meyakinkan Asrul untuk membantunya mengambil uang tersebut dengan cara membunuh korban.

Meski Asrul awalnya menolak, Vivi tetap mendesaknya dan bahkan mulai mencari informasi di Google tentang metode pembunuhan, seperti seberapa lama manusia bisa bertahan jika saluran napasnya ditutup dengan bantal. Namun, upayanya tidak berhasil sepenuhnya karena kuota internetnya habis.

BACA JUGA:Aturan Baru dari Bawaslu, ASN Dilarang Hadiri Kampanye dan Debat Pilkada 2024, Ada Sanksi Menanti

Malam Pembunuhan

Rencana pembunuhan pun mencapai puncaknya pada Selasa (4/6) sekitar pukul 01.00 Wita. Vivi meminta Asrul untuk mengantarnya ke rumah korban.

Selama perjalanan, Asrul menanyakan niat Vivi, dan Vivi dengan tenang menjawab bahwa ia memang berencana untuk membunuh korban.

Meskipun merasa ragu, Asrul tetap mengantarkan Vivi dan kemudian kembali ke kedai kopi tempat mereka berkumpul sebelumnya.

Tidak lama setelah itu, Vivi menghubungi Asrul lagi, memintanya datang ke rumah korban karena korban sudah tertidur di kamarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: