Pasal yang disangkakan kepada Helena Lim adalah Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo. Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 56 KUHP.
Selain dari perannya sebagai manager di PT QSE, Helena Lim memiliki sumber penghasilan lain yang cukup beragam. Salah satunya berasal dari bisnis yang ia miliki, yaitu produk minuman untuk diet yang dikenal dengan nama DRZLIM Official Fiber Sehat.
Helena secara langsung menyampaikan informasi ini melalui bio akun Instagram pribadinya (@helenalim889).
Dalam bio tersebut, Helena tidak hanya mengungkapkan tentang bisnis minuman dietnya, tetapi juga menyinggung tentang karirnya sebagai seorang penyanyi.
BACA JUGA:Jangka Waktu Gadai HP di Pegadaian, Ini Dokumen yang Dibawa Untuk Pinjam Rp 5 Juta
Dia merilis single berjudul 'Pasrah', yang tersedia di berbagai platform musik populer seperti Apple Music, iTunes, dan Spotify. D
Kemudian, tidak hanya sebagai seorang content creator yang aktif membuat konten di media sosial Instagram, tetapi Helena Lim juga memiliki kanal YouTube pribadi dengan nama "Helena Lim", meskipun terlihat telah lama tidak mengunggah video baru.
Selain itu, dalam sebuah wawancara video dengan artis ternama Ashanty di saluran YouTube 'The Hermansyah A6', Helena Lim membagikan kisah tentang awal mula kesuksesannya yang bermula dari usaha penukaran mata uang dolar.
Dalam wawancara tersebut, Helena menceritakan bahwa pada awalnya ia memulai karier sebagai seorang marketing bank di Medan sekitar tahun 1996, di mana ia hanya mendapatkan gaji sebesar Rp 450 ribu per bulan.
BACA JUGA:3 Langkah Cara Daftar BNI Mobile Pakai HP Tanpa ke Repot Datang ke Bank
Namun, perubahan tak terduga terjadi ketika ia bertemu dengan seorang nasabah yang menyimpan sejumlah uang dolar dalam bentuk deposit. Hal ini mendorongnya untuk pertama kalinya melakukan penukaran mata uang dolar ke rupiah dan sebaliknya.
"Jadi ada kustomer aku masuki deposito US$ 100.000, pada zaman itu. Tapi zaman itu dolar cuma Rp 2.000, jadi dia masuk (simpan deposit) ke aku 3 bulan. Pas 3 bulan jatuh tempo aku telpon dia mau diperpanjang nggak, terus dia bilang jual aja," jelasnya.
"Waktu itu bank belum ada treasury, jadi aku bingung cairin gimana caranya. Telpon ke bagian ekspor impor ada yang mau cairin dolar, kalau jual ke bank Rp 2.900, kalau jual ke customer-nya Rp 2.950, lebih tinggi 50 poin. Terus nanti dapat komisi setelah menjual itu. Dari menjual itu saya dapat 1 juta, sudah dapat dua kali gaji," paparnya.
Dari situ, Helena membuka jalan untuk membantu orang menjual dolarnya, terutama pada masa krisis moneter.
BACA JUGA:Cara Simpel Gadai HP di Pegadaian Online, Rincian Syarat dan Besaran Tarif Angsuran
Dia menghubungi semua klien dan membantu mereka menjual dolar yang mereka miliki dengan kurs jual beli yang lebih tinggi, sebagai komisi untuk dirinya.