Asal Usul Suku Dani di Papua yang Terkenal dengan Tradisi Potong Jari

Rabu 29-05-2024,19:41 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Agus Faizar

4. Tradisi Potong Jari

Tradisi ini dilakukan sebagai wujud kesedihan masyarakat suku Dani saat ada anggota keluarga mereka yang meninggal. Kesedihan berakhir ketika jari yang terpotong sudah sembuh dan tidak terasa sakit lagi.

Pemotongan jari juga diartikan sebagai cara untuk mencegah kejadian buruk yang dapat merenggut nyawa terulang kembali di keluarga mereka.

Potong jari dilakukan dengan beberapa metode yakni menggigit jari hingga terputus atau memakai benda tajam seperti kapak, pisau, dan parang.

BACA JUGA:Menyebar di Kawasan Bengkulu Selatan, Begini Asal Usul Suku Serawai, Tradisi Perkenalan Bujang Gadis

Sementara itu, suku terbesar di pulau paling timur Indonesia ini punya makanan khas yang disebut dengan Papeda. 

Papeda bagi masyarakat Papua, khususnya suku Dani, bukan cuma perkara hidangan penghilang lapar. Lebih dari itu, ia adalah sebuah adat kebudayaan leluhur mereka yang sangat mereka junjung tinggi.

BACA JUGA:Sejarah Kerajaan di Bengkulu hingga Terbentuknya Aksara Suku Rejang, Ada Sejak Kapan?

Masyarakat suku Dani dan suku-suku lainnya di Papua memanfaatkan sagu sebagai bahan utama pembuatan papeda. Sagu diolah menjadi beberapa jenis papeda, misalnya papeda kering, papeda basah dan papeda bentuk lempeng. 

BACA JUGA:Mengenal Suku Rejang, Suku Tertua di Bumi Rafflesia yang Punya Tradisi Unik

Pola produksi dan konsumsi pohon endemik ini tak bisa dilepaskan dari kebudayaan kuno masyarakat Papua yang menganut pola berburu, melaut dan ladang berpindah.

Masyarakat mengkonsumsi papeda dengan menu sayuran lain yang didapat dari hasil berburu binatang dan mencari buah-buahan dihutan. 

BACA JUGA:Masih Diperdebatkan, Begini Sejarah Asal Suku Batak, Pertama kali Mendiami Danau Toba

Pohon sagu digambarkan sebagai pohon sumber pangan tertua bagi manusia. Sari pati sagu telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok yang menunjang kebutuhan subsistem. 

Salah seorang peneliti etnobiologi, Roy Ellen meneliti sejumlah bukti yang memperkuat dugaan mengenai pemanfaatan sagu di wilayah Papua dan Maluku. Ia menemukan bukti bahwa sagu diekstrak dan hasil ekstraksinya digunakan sebagai bahan makanan pokok. 

BACA JUGA:Di Suku Ini Pria Tidak Dihargai, Anak Gadis Boleh Mengundang Teman Prianya ke Kamar Sampai Pagi

Kategori :