Ironis, Siswi SMP Ini Nekat Akhiri Hidup dengan Cara Tragis, Tulis Pesan Terakhir untuk Sang Ibu dan Pacar!

Kamis 29-08-2024,15:05 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

Pada hari kejadian, tanpa berpikir panjang, Putriyan berlari menuju rel kereta api saat sebuah kereta api melintas dari arah Bekasi menuju Karawang.

Tubuhnya langsung dihantam oleh lokomotif, menyebabkan kematian yang mengenaskan. Tindakan Putriyan ini tentu saja memicu reaksi yang beragam dari masyarakat, terutama dari warganet yang menyayangkan tindakan nekat siswi SMP tersebut.

BACA JUGA:Cek Besaran Gaji Pelayaran Indonesia Berdasarkan Golongan, Ada Tunjangan Menggiurkan

Usia remaja, seperti Putriyan, adalah masa yang sangat rentan dan penuh dengan tantangan emosional. Tanpa bimbingan dan dukungan yang memadai, remaja bisa merasa tertekan hingga melakukan tindakan yang berbahaya.

Pentingnya peran orang tua dalam menjaga kesehatan mental anak-anak mereka tidak bisa dipandang sebelah mata.

Dalam kasus Putriyan, surat wasiat yang ia tinggalkan memperlihatkan betapa dalam perasaan sedih dan keputusasaan yang ia rasakan.

Surat itu ditujukan kepada ibunya dan berisi permintaan maaf karena ia merasa belum bisa menjadi anak yang baik.

BACA JUGA:Kabar Gembira, Gaji PNS Bakal Naik Lagi di 2025! Ini Daftar Gaji dan Tunjangan 2024

Putriyan juga menuliskan bahwa ia ingin menyusul ayahnya yang telah meninggal, dan ia meminta agar dimakamkan di samping kuburan sang ayah.

"Saya neng Putriyan, saya tinggal di deket pom bensin Al-Barkah Urip Sumoharjp, tolong siapapun yang temui surat ini, tolong sampaikan kepada ibu saya (Mulyanah)," tulisnya.

Dalam surat wasiatnya, korban mengungkapkan rasa kesedihan karena merasa belum bisa membahagiakan orang tuanya, termasuk ibunya.

"Mah maafin dede belum bisa jadi yang terbaik buat mamah, dede selalu nyusahin mamah," sambungnya.

BACA JUGA:Berkas Pendaftaran Lengkap, Rohidin “Saya Sudah Perbaiki 483 Kilometer Jalan”

Dalam suratnya, Putriyan juga memberikan alamat rumahnya dan menyertakan nomor telepon untuk dihubungi yang diduga adalah nomer telpon pacaranya.

Ia mengungkapkan bahwa ia tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian di Stasiun Lemahabang, Desa Simpangan, Cikarang Utara.

Pesan-pesan dalam surat tersebut menunjukkan bahwa Putriyan telah merencanakan tindakannya dengan matang dan sudah memikirkan segala sesuatunya jauh sebelum kejadian.

Kategori :