NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM- Gerak cepat, Polisi tangkap otak bentrokan massa Palembang Vs Ambon di Jakarta Utara .
Tragedi bentrokan berdarah antara dua kelompok, yakni kelompok Ambon dan Palembang, yang terjadi di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat 4 Oktober 2024, telah memasuki tahap baru.
Setelah sempat memanas dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa, situasi kini dikabarkan sudah kondusif.
Polisi berhasil menangkap otak pelaku yang diduga menjadi pemicu bentrokan, memberikan harapan bagi keluarga korban dan masyarakat yang mengharapkan keadilan.
Penangkapan Otak Pelaku oleh Polisi
Dalam sebuah video yang beredar luas, Ketua Divisi Hukum Pemuda Indonesia Timur (PETIR), Defton Alfarez, memberikan pernyataan resmi terkait penangkapan pelaku utama yang diduga menjadi pemicu bentrokan tersebut.
BACA JUGA:Samsung Galaxy Chromebook Plus Resmi Meluncur, Hadir dengan Fitur Google AI
Dalam video yang diterima redaksi pada Sabtu, 5 Oktober 2024, Defton menyatakan bahwa pihak polisi telah menangkap seorang pria bernama Yansah alias Andre, yang diduga kuat sebagai otak di balik tragedi ini.
"Kami saat ini berada di Polres Jakarta Utara untuk membuat laporan resmi terkait tewasnya saudara kami, Obin, yang diduga menjadi korban penganiayaan dari kelompok Palembang," ujar Defton.
Ia menambahkan bahwa laporan tersebut telah diterima oleh pihak kepolisian, dan anak korban saat ini sedang dimintai keterangan oleh penyidik di Polres Metro Jakarta Utara.
BACA JUGA:Pilu, Seorang Polisi Datangi TKP Kecelakaan Maut, Ternyata Korban Tewas Ayah Kandungnya
Kronologi Bentrokan Berdarah
Bentrokan tersebut bermula dari sebuah kejadian yang melibatkan kelompok Ambon yang berusaha menarik sebuah kendaraan bermotor di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.
Berdasarkan keterangan dari saksi mata dan rekaman video yang beredar di media sosial, bentrokan dipicu oleh masalah tarik-menarik kendaraan bermotor yang dianggap bermasalah karena menunggak angsuran.
Saat kelompok Ambon berusaha menarik motor tersebut, mereka diteriaki maling oleh sekelompok orang yang diduga dari kelompok Palembang.