Mengapa Malam Satu Suro Dianggap Sakral? Ini Asal Usul Sejarah dan Larangan Mistisnya
Asal usul Malam Satu suro--
NASIONAL, RBTVDISWAY.ID - Pekan depan atau tepatnya hari Jumat 27 Juni 2025, umat Islam menyambut 1 Muharram atau Tahun Baru Islam 1447 H.
Di kalangan masyarakat Jawa, tanggal ini juga dikenal sebagai malam satu Suro, awal tahun dalam kalender Jawa yang sarat nuansa sakral.
BACA JUGA:Keutamaan Puasa di Bulan Suro atau Muharram, Buya Yahya Ungkap Pahalanya
Tradisi 1 Suro lekat dengan nilai-nilai spiritual, ziarah, dan ritual yang dijalankan secara turun-temurun.
Karena dianggap sebagai bulan penuh makna, Suro menjadi penanda awal yang sakral dan penuh kontemplasi, serta sering diwarnai keheningan serta doa.
Lantas, seperti apa asal usul adanya malam satu Suro ini?
Dilansir dari kanal YouTube bernama @filosofijawa20, berikut penjelasan asal usul sejarah dan mitos larangannya dalam kepercayaan Jawa:
Asal Usul Sejarah Malam Satu Suro
Suro merupakan bulan baru dalam penanggalan kalender Jawa yang bertepatan dengan bulan Muharam pada kalender Islam, karenanya Tahun Baru Islam 1 Muharam dalam kalender Jawa dikenal juga sebagai satu Suro.
Bagi sebagian masyarakat Jawa tanggal ini dianggap sakral dan kerap diwarnai dengan mitos malam Suro.
Berbagai sumber menyebut peringatan Satu Suro dimulai sejak masa kerajaan Mataram Islam sekitar 1633 Masehi.
BACA JUGA:Beli Serbuk Mirip Tawas dari Jambi, 3 Pria Kampung Melayu Chek In di Hotel Prodeo
Saat itu Sultan Agung Adi Prabu 1613 sampai 1645 membuat kalender Jawa yang baru. Tujuan penetapan satu Suro oleh Sultan adalah untuk menyatukan masyarakat Jawa yang terpecah antara kepercayaan Kejawen dan putih atau kepercayaan Islam.
Caranya dengan mengubah kalender Saka yang dibuat dengan penanggalan Jawa dan Hindu sesuai dengan penanggalan Hijriah dalam Islam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


