Iklan dempo dalam berita

6 Kisah Pengkhianatan Terkenal Dalam Sejarah, Ada yang Pura-pura Masuk Islam untuk Hancurkan Aceh

6 Kisah Pengkhianatan Terkenal Dalam Sejarah, Ada yang Pura-pura Masuk Islam untuk Hancurkan Aceh

Christian Snouck Hurgronje yang dikenal sosok pengkhianat masa penjajahan belanda--

 

Wang merupakan pengkhianat besar yang ada dalam sejarah China. Pria kelahiran Guangdong, 4 Mei 1883 itu berpartisipasi dalam rencana pembunuhan pejabat Manchu di Beijing, namun gagal. Hal itu ia lakukan sehubungan upayanya melawan pemerintah.

Pengaruh jahat pada diri Wang Jingwei muncul kala ia bersekolah di Jepang dan bertemu dengan Sun Yat Sen, tokoh revolusioner China. Melansir Sindonews, Wang menjadi penerus Sun sebagai Presiden ROC (Republic of China) pada 1925, usai wafatnya Sun. Di tahun 1937, Wang mulai melakukan pengkhianatan atas negaranya kala Nanjing mulai dikuasai Jepang. Ia bekerja sama dengan Jepang agar negara tersebut bisa menguasai China.

BACA JUGA:Walau Tak Pernah Mandi, Wanita di Suku Ini Gemar Bersolek, Sang Suami Juga Bikin Geleng-geleng Kepala

Sementara itu, Wang berangkat ke Jepang pada tahun 1939 untuk menandatangani perjanjian rahasianya. Setahun setelahnya, Wang mengatur wilayah-wilayah pendudukan Jepang di China. Saat China membutuhkan tenaga dan pemikiran Wang, ia justru berpihak kepada Jepang. Tokoh terkenal itu meninggal dunia pada 10 November 1944 di Jepang.

 

3. Alfred Redl

 

Alfred Redl merupakan pejabat militer Austria yang bekerja sebagai mata-mata militer Rusia di Austia sebelum Perang Dunia I pecah. Setelah perang usai, Redl juga tetap mengabdi kepada Rusia dan mengkhianati negaranya.

Redl lahir di Lemberg, Austria, 14 Maret 1864 dari keluarga miskin. Namun, ia memiliki kesenangan menjelajah dan hal itu menjadikannya sebagai pemuda yang menguasai banyak bahasa. Karena kemampuannya tersebut, Redl mendapat posisi di tentara Austria dan dipercaya menjadi anak didik Jenderal Von Giesl. Di tahun 1900, ia dipromosikan sebagai kepala korps intelijen dan bertanggung jawab terjadap semua kegiatan intel.

Redl mulai menjadi mata-mata Rusia di tahun 1902. Selama 11 tahun, ia rutin memberikan kode, surat, sandi, foto, bahkan rencana mobilisasi dan laporan penting lainnya milik Austria kepada Rusia.

Redl juga menjerumuskan agen mata-mata tingkat bawah Austria ke tangan musuh. Redl tewas pada 25 Mei 1913 di Wina, setelah pengkhianatannya itu terbongkar. Ia memilih untuk menembak kepalanya sendiri dengan pistol sebelum akhirnya terkapar.

BACA JUGA:Berteriak Dilarang Apalagi Menangis, Perempuan Suku Ini Rela Wajahnya Disayat Pisau Biar Terlihat Cantik

 

4. Mir Jafar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: