Sungai Efrat Disebut dari Surga Makin Mengering, Apakah Benar Tanda Kiamat? Ini Penjelasannya
Sungai Efrat yang terus mengering--
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Dana Desa, Mantan Kades dan Sekdes Ini Tersangka, Sekdes Sakit Mantan Kades Ditahan
2. Masalah Politik
Aliran sungai Tigris-Efrat telah turun sebesar 40 persen dalam beberapa dekade terakhir. Mengutip laman LA Times, salah satu penyebabnya adalah karena negara-negara di sepanjang sungai tersebut.
Dalam hal ini, negara seperti Turki, Suriah, Irak, dan Iran mengejar pembangunan infrastruktur untuk penggunaan air sungai yang cepat dan sepihak. Hal tersebut juga diperparah dengan sikap keras kepala masing-masing negara untuk mencegah kesepakatan berbagi sungai secara adil.
Sumber Beradaban
Sungai Tigris, yang dulunya sangat penting, merupakan tempat manusia pertama kali mengembangkan pertanian, seni menulis, dan penciptaan roda. Akan tetapi, sumber kehidupan dunia kuno ini kini terancam.
Mencapai hulu Sungai Tigris bukanlah perjalanan yang mudah. Ketika jalan tanah berakhir, jalan setapak mengarah ke bahu gunung yang puncaknya terus tergerus.
Jalan setapak itu tidak terawat, sangat sempit dan berbahaya, berkelok-kelok di lereng bukit hingga terhenti oleh aliran mata air.
Aliran itu membentuk aliran deras yang menghilang menjadi terowongan yang luas. Ketika sungai muncul 1,5 kilometer kemudian, aliran itu dijinakkan oleh apapun yang ada di dalam gua.
Bangsa Asiria kuno meyakini tempat ini merupakan titik di mana dunia fisik dan spiritual saling bertabrakan.
Tiga ribu tahun silam, pasukan mereka melakukan perjalanan menuju hulu untuk mempersembahkan tumbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: