Jangan Sampai Menjadi Dosa, Begini Tuntunan Berdandan Seorang Muslimah
Aturan berdandan yang harus dipatuhi seorang muslimah--
“Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela.” (QS. Al-Ma‘aarij, 70: 29-30)
Ayat tersebut menunjukkan bahwa seorang suami dihalalkan untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar memandangi perhiasan istrinya, yaitu menyentuh dan mendatangi istrinya.
BACA JUGA:Kesulitan Bayar Cicilan KUR BRI? Ini Solusi Tepat yang Bisa Kamu Lakukan, Dijamin Bisa Pinjam Lagi
Jika seorang suami dihalalkan untuk menikmati perhiasan dan keindahan istrinya, maka apalagi hanya sekadar melihat dan menyentuh tubuh istrinya.
Memperhatikan Cara Berhias yang Dilarang
Maka jika sudah tak ada lagi aurat antara suami dan istri, hendaknya seorang wanita (istri) berhias semenarik mungkin di hadapan suaminya. Seorang istri hendaknya berhias untuk suaminya dalam batasan-batasan yang disyari‘atkan.
Karena setiap kali si istri berhias untuk tampil indah di hadapan suaminya, jelas hal itu akan lebih mengundang kecintaan suaminya kepadanya dan akan lebih merekatkan hubungan antara keduanya.
Hal ini termasuk diantara tujuan syari‘at. Bukankah salah satu ciri istri yang baik adalah yang menyenangkan ketika dipandang? Adapun bentuk-bentuk berhiasnya bisa dengan bermacam-macam. Mulai dari menjaga kebersihan badan, menyisir rambut, mengenakan wewangian, mengenakan baju yang menarik, hingga mencukur bulu kemaluan.
BACA JUGA:4 Kriteria Pedagang yang Jadi Prioritas Saat Mengajukan KUR BRI, Bisa Pinjam Sampai Rp500 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: