Hujan Sekejap Mata, Pertengahan Desember Jabodetabek Kembali Kemarau
Hujan sesaat, Jabodetabek kembali kemarau--
"Dalam satu pekan terakhir, kita mengamati kondisi suhu yang panas dan cukup terik terutama di wilayah Indonesia yang terletak di sekitar selatan garis khatulistiwa. Penyebab utamanya adalah minimnya awan yang menyelimuti wilayah-wilayah tersebut," jelas BMKG.
Dalam penjelasannya melalui akun Instagram @infobmkg, BMKG menjelaskan bahwa situasi ini disebabkan oleh pola tekanan rendah yang aktif di sekitar Laut China Selatan. Pola ini berdampak pada penurunan aliran massa udara basah ke arah selatan garis khatulistiwa.
BACA JUGA:Lebih Untung Mana, Jadi Nasabah Pinjol atau Gadaikan SK ASN ke Bank? Begini Penjelasannya
"Kondisi ini menyebabkan berkurangnya kandungan uap air di wilayah selatan khatulistiwa, yang pada gilirannya mengurangi pembentukan awan hujan terutama di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara. Akibatnya, sinar Matahari dengan intensitas yang lebih maksimal langsung mengenai permukaan Bumi di wilayah-wilayah tersebut," terang BMKG.
Sementara itu, menurut ramalan dari BMKG, terdapat potensi hujan dengan intensitas yang bervariasi, mulai dari sedang hingga lebat, yang diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 23 Desember lalu di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Maluku.
BMKG menjelaskan, "Penyebab utama dari potensi hujan ini adalah adanya pola tekanan rendah yang terpusat di sekitar Laut China Selatan. Pola ini tidak hanya secara tidak langsung membentuk pertemuan dan arah belokan angin, melainkan juga mengakibatkan peningkatan signifikan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah-wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi."
BACA JUGA:Pinjam Rp 50 Juta di KUR BNI Bisa Dicicil hingga 60 Bulan, Cicilannya di Bawah Rp 1 Juta
Lebih lanjut, BMKG menyatakan bahwa pola tekanan rendah di Laut China Selatan diperkirakan akan berlangsung dalam rentang tiga hingga empat hari ke depan, dan ada prediksi penurunan intensitasnya.
Oleh karena itu, ada potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara yang diharapkan mulai terjadi pada tanggal 23 Desember 2023," demikian disampaikan oleh BMKG.
Dengan berita tentang potensi hujan yang menghampiri beberapa wilayah di Indonesia hingga tanggal 23 Desember lalu, ekspektasi akan datangnya musim hujan pun muncul. Namun, suasana ini ternyata tidak akan bertahan lama. Tengah Desember, Pulau Jawa kembali merasakan sentuhan musim kemarau, menghadirkan cuaca yang kering.
BACA JUGA:Peluang Karier Terjamin, BUMN Perumnas Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Staf Perencanaan Teknis
Kondisi ini menunjukkan bahwa perubahan cuaca di Indonesia semakin tidak menentu. Meskipun antisipasi musim hujan telah mulai terasa, adanya cuaca panas yang luar biasa masih menjadi kejutan di wilayah Jabodetabek.
Sheila Silvina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: