Orang Tua Wajib dan Harus Hati-hati! Ini Bahaya Bulu Kucing untuk Bayi, Salah Satunya Bisa Memicu Asma
Orang Tua Wajib dan Harus Hati-hati! Ini Bahaya Bulu Kucing untuk Bayi, Salah Satunya Bisa Memicu Asma--
Namun, lebih dari 40 juta orang di Amerika Serikat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa terinfeksi parasit ini.
Untuk wanita hamil, jika terinfeksi penyakit ini bisa membahayakan janin di dalam kandungan. Jika terinfeksi sebelum atau selama kehamilan, Moms bisa menularkannya kepada bayi (toksoplasmosis kongenital), bahkan apabila Moms sendiri tidak mengalami gejala.
BACA JUGA:Kenali, Ini 3 Jenis Penyakit yang Tidak Boleh Minum Madu
Bayi paling berisiko tertular toksoplasmosis saat Moms terinfeksi pada trimester ketiga. Banyak infeksi awal yang menyebabkan janin lahir dalam keadaan meninggal atau keguguran.
Meski bertahan hidup pun, infeksi ini bisa menyebabkan masalah serius pada bayi, seperti pembesaran hati dan limpa, kejang, menguningnya kulit dan bagian putih mata, hingga infeksi mata yang parah.
BACA JUGA:Madu Hitam Pahit untuk Penyakit Apa? Ini 11 Manfaat Madu Hitam Pahit untuk Kesehatan
3. Menimbulkan Reaksi Alergi
Bulu kucing dapat menjadi sumber potensial reaksi alergi bagi bayi. Genetika memainkan peran penting dalam menentukan apakah seorang anak akan mengalami alergi terhadap bulu kucing, dengan anggota keluarga yang memiliki riwayat alergi terhadap kucing cenderung meningkatkan risiko tersebut.
Sistem kekebalan tubuh bayi akan bereaksi terhadap zat-zat yang dianggapnya sebagai ancaman, termasuk virus dan bakteri, dengan memproduksi antibodi.
Pada bayi yang memiliki alergi, sistem kekebalan tubuhnya akan salah mengidentifikasi alergen, seperti bulu kucing, air liur, atau urinnya, sebagai benda berbahaya dan menciptakan antibodi untuk melawannya.
BACA JUGA:Obat dari Segala Penyakit, Ternyata Ini Manfaat Madu Hitam untuk Paru-paru
Ini dapat menyebabkan gejala alergi seperti pilek, gatal-gatal, ruam kulit, dan bahkan asma. Alergen ini dapat menyebabkan gatal-gatal dan pembengkakan pada selaput di sekitar hidung dan mata, sering kali menyebabkan radang mata dan hidung tersumbat.
Bahkan ketika kucing tidak berada di ruangan tersebut, reaksi alergi masih dapat terjadi saat bayi memasuki ruangan yang sebelumnya ditempati oleh kucing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: