Begini Cara Menentukan Lebaran Idul Fitri Versi Muhammadiya, NU dan Pemerintah
Metode menentukan lebaran Idul Fitri--
Proses ini dilakukan pada hari ke-29 atau malam ke-30 dari bulan sebelumnya, di mana jika hilal terlihat pada malam tersebut, maka itu menandakan awal bulan baru.
Sebaliknya, jika hilal tidak terlihat, malam itu dianggap sebagai tanggal 30 bulan sebelumnya, dan awal bulan baru akan dimulai pada malam berikutnya dengan prinsip istikmal (digenapkan).
BACA JUGA:Bunga Paylater BCA Ada yang 0 Persen, Belanja Sekarang Bayarnya Sampai 12 Bulan
Dengan demikian, pendekatan rukyatul hilal yang dianut oleh NU menjadi landasan untuk memastikan keakuratan penetapan awal bulan dalam tradisi keagamaan umat Islam, yang berperan penting dalam menentukan waktu-waktu ibadah yang sakral.
Pedoman dari penentuan hilal dengan metode ini didasarkan oleh NU dari firman Allah SWT surat Al Baqarah ayat 189:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, 'Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji,'."
Untuk melihat hilal, biasanya posisi bulan harus berada dua derajat di atas matahari. Syarat lainnya adalah jarak elongasi dari matahari ke arah kanan atau kiri. Semakin lebar maka makin mudah melihat hilal langsung.
BACA JUGA:Ini Cara Pengajuan Pinjaman PNM Mekaar untuk Tambahan Modal Usaha, Lengkapi 4 Syaratnya
2. Muhammadiyah dengan metode hisab wujudul hilal
Muhammadiyah mengadopsi metode hisab, atau perhitungan astronomis, untuk menentukan awal Ramadan, dengan metode yang dikenal sebagai hisab hakiki wujudul hilal.
Pendekatan ini berbeda dengan pendekatan rukyatul hilal yang mengandalkan pengamatan langsung terhadap penampakan bulan.
Hisab hakiki wujudul hilal meyakini keberadaan hilal meskipun tidak terlihat dengan mata telanjang, dengan syarat-syarat tertentu yang harus terpenuhi.
Terdapat tiga syarat kriteria dalam penentuan hilal menggunakan metode ini. Pertama, harus terjadi ijtimak, atau konjungsi, yaitu saat Bulan dan Matahari berada pada posisi yang sama dalam langit.
Kedua, ijtimak tersebut harus terjadi sebelum matahari terbenam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: