Iklan RBTV Dalam Berita

Lakukan Puasa dan Sholat Id Lebih Dulu, Benarkah Jemaah Aolia Menganut Aliran Sufisme?

Lakukan Puasa dan Sholat Id Lebih Dulu, Benarkah Jemaah Aolia Menganut Aliran Sufisme?

Lakukan Puasa dan Sholat Id Lebih Dulu, Benarkah Jemaah Aolia Menganut Aliran Sufisme?--

Penentuan puasa Ramadan dan 1 Syawal yang dilakukan Jamaah Aolia ini berbeda dari muslim kebanyakan. Jamaah Aolia menentukan dengan hasil perjalanan spiritual pimpinannya Mbah Benu. 

Mbah Benu mengklaim bahwa memang ia mengaku bahwa Ramadan dan juga Syawal yang mereka tetapkan, berasal dari spiritualnya yang ia lakukan selama menjadi pimpinan.

Semua penentuan Idul Fitri, bahkan seperti Idul Adha, disebutkan Mbah Benu ditetapkan setelah ia melakukan perjalanan spiritualnya.

Ketika pemerintah dan Muhammadiyah menentukan puasa Ramadan 1445 H pada 12 dan 11 Maret kemarin, Jamaah Aolia justru melaksanakan puasa Ramadan pada 7 Maret.

BACA JUGA:Bukan NU atau Muhammadiyah, Sebenarnya Jamaah Aolia Menganut Aliran Apa?

Suwito NS dalam Jurnal Kebudayaan Islam Vol. 9, No. 2 (2011), menjelaskan bahwa Jamaah Aolia berdiri pada tahun 1972 di Desa Giriharjo Panggang, Gunung Kidul.

Berdasarkan Al-Jāmi‘ah: Journal of Islamic Studies Vol. 57, no. 2 (2019), Jemaah Aolia ini menganut ajaran sufisme. Mereka menunjukkan perhatian terhadap masalah lingkungan dan kemanusiaan.

Sikap ini sejalan dengan prinsip-prinsip sufisme yang menekankan pada kepedulian terhadap keberlangsungan bumi dan kesejahteraan manusia. Mereka memiliki respons yang kuat tehadap krisis lingkungan dan perubahan iklim.

BACA JUGA:Jamaah Masjid Aolia Gunung Kidul 2024 Lebaran Lima Hari Lebih Cepat, Ajaran Apa yang Dianut?

Ajaran mereka yang beraliran sufi ini mencerminkan upaya dalam menjawab tantangan zaman dengan pendekatan spiritual dan praktis.

Sementara itu, Sufi adalah ahli ilmu tasawuf atau sufisme. Tasawuf atau sufisme ini adalah bagian dari Ilmu Islam yang penting dipahami, selain ilmu tauhid dan ilmu fiqih. Ilmu tasawuf merupakan ilmu yang berfokus pada membangun diri untuk menjauhi hal duniawi.

Istilah sufisme sendiri merupakan ilmu yang memiliki berbagai versi asal sejarah. Ada juga beberapa pendapat yang mengungkapkan bahwa sufisme adalah ilmu yang lahir di luar Islam.  

BACA JUGA:Fakta Jemaah Aolia Gunung Kidul yang Merayakan Lebaran Idul Fitri Hari Ini, Ternyata Ini Alirannya

Sufi adalah orang yang membangun diri untuk menjauhi hal duniawi. Sufisme membantu seseorang untuk tetap berada di jalan Allah SWT.

Dengan menerapkan sufisme atau tasawuf, seseorang tidak berlebihan dalam hal duniawi dan tetap fokus pada iman dan takwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: