Iklan RBTV Dalam Berita

Ini Peta Harta Karun Berkilo-kilo Emas di Sumatera Barat, Peninggalan Kolonial Belanda

Ini Peta Harta Karun Berkilo-kilo Emas di Sumatera Barat, Peninggalan Kolonial Belanda

Ini Peta Harta Karun Berkilo-kilo Emas di Sumatera Barat, Peninggalan Kolonial Belanda--foto:ist

Ada banyak aturan yang tidak tertulis dan tidak sesuai peraturan dari Jakarta. Beri tahu kami jika Anda ingin tahu lebih banyak.

BACA JUGA:Teka-teki Harta Karun Peninggalan Soekarno yang Belum Ditemukan, Benarkah Adanya?

Areal tambang emas placer di Sumatra Barat sudah terukur. Banyak emas di sana tetapi banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan untuk melakukan penambangan di sana.

Di Kabupaten Solok Selatan ada beberapa daerah yang menyimpan potensi tambang emas.

Daerah tersebut antara lain Sungai Batang Hari, Sungai Pamong, Sungai Kandi, Sungai Sapek, Sungai Palabihan, Sungai Bangko dan Sungai Simabu.

Kurang lebih potensi tambang emas di Solok Selatan mampu menghasilkan 50 kg sehari berdasarkan dara dari Dinas Pertambangan dan Energi Sumatra Barat di tahun 2013.

BACA JUGA:Bikin Heboh Dunia, Berikut Fakta Mengenai Teka-teki Harta Karun Soekarno di Bank Swiss

Jika dikelola dengan baik untuk kesejahteraan rakyat, tentu saja tambang emas ini akan meningkatkan taraf perekonomian penduduk di sekitarnya karena jika dirupiahkan nilai ini cukup besar dan bisa mencapai Rp25 miliar.

Potensi tambang emas yang ada di Kabupaten Solok Selatan tentu mengubah perekonomian masyarakat, di mana sebelumnya mayoritas hanyalah petani dan pekebun tetapi berubah menjadi penambang emas.

Terletak di Barat Sumatra Barat membuat lokasi Solok Selatan berdekatan dengan sistem Sesar Besar Sumatra.

Adanya sesar tersebut diindikasikan merupakan mekanisme sumber terbentuknya mineralisasi emas di daerah ini.

BACA JUGA:Harta Karun 200 Ton di Kapal San Jose yang Karam 300 Tahun Lalu Ditemukan, Apa saja Isinya

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Toreno tipe mineralisasi yang berkembang di Solok Selatan adalah tipe epithermal sulfidasi rendah.

Hal ini disimpulkan dari data geologi yang ada dan didukung dengan data mineral sulfida, tekstur serta ubahan hidrothermal.

Serta, terdapat batuan intrusi yang terdiri dari batuan jenis granit dan granodiorit berumur Kapur sebagai batuan pembawa mineral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: