Begini Asal Usul Suku Mentawai yang Tinggal Bersama dalam Satu Rumah Adat
Asal Usul Suku Mentawai--
BACA JUGA:Warisan Leluhur, 'Pengadangan' Bagian Tradisi Unik Pernikahan dari Suku Ogan
Untuk itu, masyarakat Mentawai memiliki kepercayaan kuat pada benda-benda yang dianggap sakral. Karena itu, orang Mentawai kerap dijuluki orang Sabulungan.
Selanjutnya, masyarakat suku Mentawai juga tinggal bersama dalam rumah adat yang disebut Uma.
Rumah adat ini berdiri di atas tanah-tanah suku. Seluruh makanan, hasil hutan, dan pekerjaan dibagi di dalam satu uma.
BACA JUGA:Mengenal Tari Turak Sebagai Budaya Suku Rawas, Senjata Mengusir Orang Jahat
Biasanya, uma dihuni oleh lima sampai tujuh keluarga dengan keturunan sama. Uma menjadi pusat kehidupan suku Mentawai.
Di dalam rumah adat itu, mereka akan menyelenggarakan pertemuan dan menyelenggarakan berbagai adat seperti pernikahan.
Uma terbuat dari kayu kokoh yang berbentuk panggung. Bagian bawah rumah uma digunakan sebagai tempat memelihara hewan ternak, seperti babi.
BACA JUGA:Cerita Asal Usul Suku Pekal Kabupaten Bengkulu Utara, Tradisi dan Budaya Dipengaruhi 2 Budaya
Selain uma sebagai bangunan utama, ada juga bangunan lain, yaitu lalep dan rusuk. Lalep sebagai tempat tinggal suami istri yang pernikahannya sudah dianggap sah secara adat.
Bangunan ini biasanya terletak di dalam uma. Rusuk merupakan rumah pemondokan untuk anak-anak muda atau janda yang diusir dari kampung.
Rumah ini juga digunakan untuk orang-orang yang diasingkan karena melanggar adat.
BACA JUGA:Mengulik Asal Usul Suku Kaur, Tidak Boleh Menikah Semerge
Tak hanya sebatas itu, suku Mantawai juga terkenal dengan tatonya. Tato suku Mentawai merupakan tato tertua di dunia.
Tato adalah wajib bagi Sikerei atau dukun suku Mentawai. Namun untuk masyarakat Mentawai, tato tidak wajib.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: