Iklan dempo dalam berita

Punya Kesaktian Mumpuni, Ini Sejarah Syekh Subakir Gunung Tidar yang Melegenda di Tanah Jawa

Punya Kesaktian Mumpuni, Ini Sejarah Syekh Subakir Gunung Tidar yang Melegenda di Tanah Jawa

Kisah Syekh Subakir Gunung Tidar--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Punya kesaktian mumpuni, ini sejarah Syekh Subakir Gunung Tidar yang melegenda di tanah Jawa.

Kisah Syekh Subakir dan Gunung Tidar di Magelang, Jawa Tengah, telah lama menjadi bagian dari cerita rakyat yang diceritakan secara turun-temurun di kalangan masyarakat tradisional Jawa. 

Cerita ini menggambarkan Syekh Subakir sebagai sosok dengan kesaktian luar biasa, yang berhasil menyingkirkan pengaruh negatif dari tanah Jawa dan mengamankan pulau ini dari berbagai ancaman spiritual. 

Sejarah ini tidak hanya hidup dalam cerita lisan, tetapi juga tertulis dalam sastra klasik Jawa seperti Babad Tanah Jawi.

BACA JUGA:Asal Usul Gunung Tidar Pakunya Tanah Jawa yang Berisi Rajah Kalacakra untuk Menolak Balak

Syekh Subakir dikenal sebagai seorang ulama asal Persia yang diutus oleh Sultan Muhammad I dari Kesultanan Turki Utsmaniyah pada tahun 1404 Masehi. 

Tugas utamanya adalah untuk menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa, yang saat itu dikenal dengan tantangannya yang luar biasa karena dominasi kuat bangsa jin dan makhluk halus. 

Syekh Subakir tidak datang sendirian; ia ditemani oleh pamannya, Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik, salah satu anggota generasi awal Wali Songo, yang juga memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Nusantara.

BACA JUGA:Program Kartu Prakerja Sudah Dibuka Lagi, Ini Keuntungan dan Cara Daftarnya

Pulau Jawa yang Terombang-Ambing

Dalam legenda Jawa, Pulau Jawa digambarkan sebagai daratan yang terapung-apung di tengah lautan luas. 

Tanah ini selalu bergerak dan tidak stabil, sering kali diguncang oleh ombak besar yang disertai angin puting beliung. 

Keadaan ini bukan hanya ancaman fisik, tetapi juga simbolik dari kekacauan spiritual dan pengaruh jahat yang mendominasi pulau ini. Masyarakat tradisional Jawa meyakini bahwa tanah Jawa harus dipakukan agar menjadi stabil dan tenang.

Dikisahkan, seorang dewa dari kayangan turun ke bumi untuk memakukan tanah Jawa agar berhenti bergerak. Kepala paku yang digunakan kemudian menjadi sebuah gunung kecil yang kita kenal sebagai Gunung Tidar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: