Iklan dempo dalam berita

Punya Kesaktian Mumpuni, Ini Sejarah Syekh Subakir Gunung Tidar yang Melegenda di Tanah Jawa

Punya Kesaktian Mumpuni, Ini Sejarah Syekh Subakir Gunung Tidar yang Melegenda di Tanah Jawa

Kisah Syekh Subakir Gunung Tidar--

Oleh masyarakat, gunung ini disebut sebagai "Pakuning Tanah Jawa" atau "paku tanah Jawa", simbol keseimbangan dan stabilitas pulau ini.

BACA JUGA:Daftar 3 Bansos yang Siap Cair Bulan Juni 2024, Apa Saja? Buruan Cek Rekening

Tantangan dalam Penyebaran Islam

Syekh Subakir menghadapi tugas yang sangat berat dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa. 

Sebelumnya, banyak ulama dari Kesultanan Turki Utsmaniyah yang mencoba namun gagal, terhalang oleh kekuatan gaib dan dominasi makhluk halus di pulau ini.

Jin dan dedemit sering kali mengubah wujud mereka menjadi ombak besar dan angin puting beliung yang bisa menghancurkan kapal dan segala sesuatu di atasnya. 

Selain itu, masyarakat Jawa saat itu masih sangat terikat dengan kepercayaan lama yang penuh dengan karakter gaib dan mistis.

BACA JUGA:Sedang Sholat Jumat, Kaca Mobil Dipecah Pencuri, Uang Jutaan Rupiah Hilang

Batu Hitam dengan Rajah Kalacakra

Untuk menghadapi tantangan ini, Syekh Subakir membawa sebuah batu hitam dari Arab yang telah dirajah dengan Kalacakra, sebuah simbol mistik yang dipercaya memiliki kekuatan untuk mengusir segala bentuk keburukan dan menolak bala.

Batu ini kemudian ditempatkan di titik tengah Pulau Jawa, yaitu di puncak Gunung Tidar, Magelang.

Hal ini dilakukan untuk menstabilkan pulau dan menjadikannya aman dari gangguan makhluk halus.

Tugu Sa: Simbol Keseimbangan

Di puncak Gunung Tidar, terdapat sebuah monumen yang dikenal sebagai Tugu Sa. Tugu ini memiliki tiga sisi yang bertuliskan huruf Jawa "Sa" dan satu sisi dengan simbol Garuda. 

Huruf "Sa" dibaca sebagai "Solok" dalam bahasa Jawa, yang berarti "Sapa Salah Seleh" atau "siapa yang salah akan menemukan apa yang salah". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: