Iklan RBTV Dalam Berita

Ini 5 Mitos Bunga Edelweiss, Bunga Abadi di Gunung yang Tak Boleh Dipetik

Ini 5 Mitos Bunga Edelweiss, Bunga Abadi di Gunung yang Tak Boleh Dipetik

Mitos Bunga Edelweiss--

Upaya pelestarian dilakukan untuk mempertahankan keberadaan bunga Edelweis di habitat aslinya, mengingat rentan terhadap kerusakan lingkungan dan pengambilan yang berlebihan.

Tumbuhan Edelweis juga dikenal dengan jenis-jenis yang mampu tumbuh hingga 8 meter di atas permukaan tanah, dengan lamanya waktu tumbuh mencapai 10 tahun. Jenis-jenis Edelweis yang memiliki pertumbuhan tinggi ini biasanya ditemui di beberapa wilayah pegunungan yang memiliki kondisi tumbuh yang sangat baik.

BACA JUGA:Gaji Kades 2024 Setara dengan PNS Golongan Berapa? Cek Rincian Lengkapnya di Sini

Berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan yang mengatur tentang perlindungan satwa dan tumbuhan di Indonesia, bunga Edelweis tidak boleh dipetik karena dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Peraturan ini melarang aktivitas yang dapat merusak atau mengganggu ekosistem alam, termasuk pemungutan tanaman liar yang langka atau terancam punah.

Selain itu, populasi bunga Edelweis juga terancam punah akibat aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab.

Pengambilan bunga Edelweiss secara berlebihan untuk dijual sebagai oleh-oleh turis atau untuk kepentingan komersial telah menyebabkan penurunan drastis populasi bunga tersebut. Akibatnya, bunga Edelweis menjadi semakin langka dan rentan terhadap kepunahan.

Dengan demikian, melindungi bunga Edelweiss dari pemungutan yang berlebihan merupakan langkah penting untuk menjaga keberlanjutan populasi tanaman ini.

Dengan menjaga populasi bunga Edelweiss tetap lestari, kita juga turut melindungi kekayaan alam Indonesia dan menjaga keseimbangan ekosistem gunung di mana bunga ini tumbuh.

Demikianlah ulasan mengenai mitos bunga Edelweiss, berserta makna hingga alasan tidak boleh dipetik. Semoga bermanfaat.

Nutri Septiana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: