Tergiur Potongan Harga, Puluhan Calon pengantin dan Vendor Kena Tipu Wedding Organizer
Puluhan Calon pengantin dan Vendor Kena Tipu WO--
Ia menekankan pentingnya untuk memastikan kredibilitas dan kejelasan informasi mengenai pihak yang menawarkan jasa, seperti lokasi kantor, identitas penyelenggara, serta kontak yang dapat dihubungi.
"Hati-hati, ini adalah kejahatan yang terjadi karena adanya niat dan kesempatan. Mungkin oknum-oknum WO ini melihat peluang, dan mereka memanfaatkannya," tutur Ade Ary.
Kasus penipuan oleh WO ini berawal dari seorang korban bernama Aziz (32), yang menjadi salah satu dari puluhan korban penipuan tersebut.
Aziz bercerita bahwa ia mengetahui WO yang berinisial NW ini melalui media sosial Instagram pada Desember 2023.
Tertarik dengan paket pernikahan yang ditawarkan, termasuk bulan madu dengan harga yang relatif terjangkau, yaitu Rp 75 juta, Aziz pun memutuskan untuk menggunakan jasa WO tersebut.
BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN PT Balai Pustaka untuk Freelance, Ini Syarat dan Kemampuan yang Harus Dimiliki!
Aziz menjelaskan bahwa pada awalnya, ia diberikan penawaran harga sebesar Rp 75 juta dengan janji potongan harga jika ia segera melakukan booking sebelum akhir tahun 2023.
Tergiur dengan potongan harga sebesar Rp 15 juta, Aziz akhirnya menyetujui tawaran tersebut dan melakukan pelunasan pembayaran sebesar Rp 60 juta pada Januari 2024, tiga bulan sebelum tanggal pernikahannya.
Namun, masalah mulai muncul ketika WO tersebut tiba-tiba meminta tambahan dana sebesar Rp 20 juta dengan alasan untuk kebutuhan venue pernikahan. Venue yang dimaksud adalah Masjid At-Tohir di Tapos, Depok.
Permintaan tambahan dana yang mendadak ini membuat Aziz merasa ada yang tidak beres dengan WO tersebut.
Namun, ia masih berusaha untuk tetap mengikuti rencana awal dan memutuskan untuk membatalkan resepsi dan hanya melangsungkan akad nikah saja.
BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN PT Balai Pustaka untuk Freelance, Ini Syarat dan Kemampuan yang Harus Dimiliki!
Dua hari menjelang pernikahan, komunikasi antara Aziz dan pihak WO semakin sulit. Pihak WO tidak lagi merespons telepon maupun pesan yang dikirimkan oleh Aziz.
Merasa khawatir, Aziz pun mencoba menghubungi vendor-vendor yang dijanjikan oleh WO. Alangkah terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa tidak ada satu pun vendor yang telah dibayar oleh WO tersebut.
"Saya coba hubungi vendor-vendor yang dijanjikan oleh WO, tapi ternyata semuanya belum dibayar," jelas Aziz dengan nada penuh kekecewaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: