Iklan RBTV

10 Kebiasaan Ini Turunkan Daya Otak, Nomor 1 Paling Dicandui Zaman Now

10 Kebiasaan Ini Turunkan Daya Otak, Nomor 1 Paling Dicandui Zaman Now

10 kebiasaan yang merusak otak--

Bagian prefrontal cortex, yang mengatur fokus dan keputusan, jadi terganggu. Akibatnya, kamu jadi lebih impulsif dan sulit konsentrasi.

Solusinya? Batasi notifikasi, atur waktu main gadget, dan ganti waktu scrolling dengan aktivitas seperti membaca atau menulis jurnal. Ini akan jauh lebih bermanfaat bagi kesehatan mental dan otakmu.

BACA JUGA:Ini Manfaat Daun Kelor untuk Otak Anak, Begini Cara Mengolahnya agar Dapat Khasiatnya

2. Terlalu Lama Menyendiri dan Mengisolasi Diri

Menghabiskan waktu sendiri memang kadang menyenangkan, tapi isolasi sosial dalam jangka panjang sangat berbahaya bagi otak

Kontak sosial adalah stimulus penting untuk menjaga kinerja otak tetap aktif. Kurangnya interaksi bisa mempercepat penuaan pada bagian otak seperti hipokampus yang berfungsi untuk memori dan pembelajaran. Bahkan, risiko demensia bisa meningkat drastis.

Mulailah dengan hal kecil, seperti menjadwalkan kopi sore bersama teman atau ikut komunitas online. Otak butuh kehangatan hubungan sosial untuk tetap sehat dan aktif.

BACA JUGA:7 Kumpulan Dongeng Anak yang Bisa Bantu Perkembangan Otak dan Turunkan Stres Anak

3. Kurang Aktivitas Fisik

Kalau tubuhmu jarang digerakkan, jangan heran kalau otakmu juga ikut jadi “malas”. Kurangnya olahraga menyebabkan aliran darah dan oksigen ke otak menurun, membuat kinerja otak melambat. 

Bahkan, produksi protein neurotropik yang membantu pertumbuhan neuron ikut berkurang.

Cukup dengan berjalan kaki 30 menit, naik tangga daripada lift, atau ikut kelas yoga online, kamu sudah membantu otakmu jadi lebih tajam. Olahraga ringan terbukti bisa meningkatkan hormon endorfin yang membuat suasana hati lebih baik.

BACA JUGA:16 Jenis Makanan yang Bisa Bantu Kecerdasan Otak Anak, Enak dan Mudah Didapat

4. Stres Kronis yang Tidak Terkontrol

Sedikit stres itu wajar, tapi kalau terus-menerus, otakmu bisa kelelahan. Saat stres, tubuh melepaskan kortisol. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: