Nyari Kerja Susah? Ini 10 Alasan Kenapa Gen Z Banyak yang Nganggur

Jumat 27-09-2024,15:46 WIB
Reporter : Tianzi Agustin
Editor : Agus Faizar

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM –  Nyari kerja susah? ini 10 alasan kenapa gen z banyak yang nganggur.

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, diproyeksi menjadi generasi yang dapat mengubah arah pembangunan masyarakat dan bangsa di masa depan. 

Dengan akses yang luas terhadap teknologi dan informasi, mereka diharapkan mampu berkontribusi secara signifikan dalam berbagai sektor. 

BACA JUGA:Gagal ke Senayan, Ini Deretan Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Partainya Jelang Pelantikan 1 Oktober 2024

Namun, kenyataannya menunjukkan bahwa banyak anggota Gen Z justru mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), hampir 10 juta orang dari generasi ini, yang berusia 15 hingga 24 tahun, tergolong dalam kategori pengangguran atau tidak terlibat dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan (NEET). 

BACA JUGA:5 Provinsi yang Anggaran Belanja Pegawainya Tertinggi di Indonesia, DKI Jakarta Nomor 5

Dalam artikel ini, kita akan membahas alasan di balik fenomena ini.

Berikuit ini 10 alasan kenapa gen z banyak yang nganggur:

1. Persaingan yang Ketat

Dikutip dari laman res mi leaderonomics.com salah satu alasan utama mengapa banyak Gen Z yang menganggur adalah tingginya tingkat persaingan di pasar kerja. 

Dengan meningkatnya jumlah lulusan dari perguruan tinggi dan pelatihan vokasi, semakin banyak orang yang bersaing untuk mendapatkan posisi yang sama. 

Persaingan ini semakin ketat di kota-kota besar, di mana banyak perusahaan mencari kandidat yang tidak hanya memiliki pendidikan formal tetapi juga pengalaman kerja yang relevan. Hal ini membuat banyak Gen Z merasa tersisih meskipun mereka memiliki gelar.

BACA JUGA:Jangan Salah Beli, Ini Ciri Akar Bahar Asli yang Sulit Dibedakan

2. Ketidaksesuaian Skill dan Kebutuhan Perusahaan

Meskipun Gen Z dikenal sebagai digital natives, sering kali terdapat ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki mereka dengan kebutuhan perusahaan. 

Banyak lulusan yang keluar dari pendidikan formal dengan keterampilan yang kurang sesuai dengan tuntutan industri.

Perusahaan sering kali mencari kandidat yang memiliki keterampilan praktis dan pengalaman yang relevan, sementara banyak Gen Z lebih fokus pada teori daripada praktik. Ini menciptakan kesenjangan yang signifikan di pasar kerja.

Kategori :