Iklan RBTV Dalam Berita

Tradisi Ekstrem, Lelaki hanya Jadi Pejantan Perempuan Berkuasa, Tak Ada Pernikahan

Tradisi Ekstrem, Lelaki hanya Jadi Pejantan Perempuan Berkuasa, Tak Ada Pernikahan

Tradisi unik suku Mosuo di Lembah Yunan--

Meskipun dalam pagelarannya terdapat unsur kekerasan, namun presean sejatinya membawa nilai – nilai positif. Setiap pepadu atau petarung harus memiliki jiwa sportif yang tinggi. Tidak boleh ada unsur dendam dalam setiap pertarungan karena tujuan dari presean adalah media persahabatan. Terdapat wasit yang akan mengawal setiap pertarungan.

Dalam praktiknya tiap pukulan tidak boleh disertai emosi. Pukulan yang dilayangkan hanya sebatas upaya untuk mengalahkan lawan. Karena dalam pagelarannya sendiri ditujukan untuk menjalin hubungan persahabatan antar pria di Suku Sasak. Sportifitas dijunjung tinggi dalam tradisi ini. Hal ini menunjukkan bahwa sejak dulu nilai-nilai sportifitas telah ditanamkan oleh Suku Sasak.

BACA JUGA:Keturunan Tajir, Pemilik Shio Ini Tidak Pernah Kehabisan Uang

Tidak ada pakaian khusus yang dikenakan oleh setiap pepadu. Selain penyalin dan ende, pepadu hanya menggunakan celana, kain penutup celana, dan kain penutup kepala. Tiap pertarungan akan diiringi oleh musik yang semakin menyemarakkan pertandingan. Alat musik yang digunakan biasanya adalah gong, sepasang kendang, rincik, simbal, suling, dan kanjar.

Hingga kini tradisi yang berasal dari Lombok ini masih terus dilakukan. Bahkan presean telah menjadi ikon budaya Suku Sasak. Tradisi presean juga digelar untuk menyambut tamu besar dan menjadi salah satu minat wisatawan di Lombok. Pagelaran presean yeng masih berlangsung hingga hari ini adalah upaya pelestarian dan pengenalan budaya yang ada di Lombok.

 

Demikian semoga bermanfaat.

(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: