Iklan dempo dalam berita

Waspada Bibit Sawit Palsu, Ketahui Ciri-ciri Serta 4 Dampak Kerugian Menggunakan Bibit Sawit Palsu

Waspada Bibit Sawit Palsu, Ketahui Ciri-ciri Serta 4 Dampak Kerugian Menggunakan Bibit Sawit Palsu

Waspada Bibit Sawit Palsu, Ketahui Ciri-ciri Serta 4 Dampak Kerugian Menggunakan Bibit Sawit Palsu--

BACA JUGA:Yuk Simak 7 Jenis Hama Berbahaya Untuk Kelapa Sawit dan Cara Mengendalikannya, Petani Wajib Tahu

Beda dengan bibit sawit PPKS asli yang dijaga banget kondisinya, bahkan dari sumber benihnya.

Dampak Menggunakan Bibit Sawit Palsu

Penggunaan benih sawit asalan yang tidak berasal dari sumber benih dipastikan akan merugikan petani. Hal ini sudah dibuktikan berbagai berita di media massa yang mengekspos kisah naas pekebun sawit yang mengalami kerugian besar akibat menggunakan benih palsu. 

BACA JUGA:Jamur Ganoderma Sebabkan Ancaman Serius Perkebunan Sawit, Ini Cara Mengendalikannya

Oleh sebab itu tidak ada alasan untuk mencoba membeli benih oplosan.

Secara faktual dampak negatif dari penggunaan benih sawit asalan antara lain:

1. Berbuah Lambat

Pohon kelapa sawit yang berasal dari kecambah yang tidak murni berbuah agak lambat (+ 48 bulan), sedangkan kelapa sawit unggul umumnya 36 bulan sudah berbuah. Bahkan di beberapa daerah, perkebunan sawit yang menggunakan benih asalan belum juga berbuah meskipun sudah ditanam lebih dari 6 tahun.

BACA JUGA:Mengenal Jamur Ganoderma Kelapa Sawit, Bisa Sebabkan Kematian Tanaman Kelapa Sawit

2. Produksi Rendah

Produksi TBS lebih rendah dari produksi normal, sebagai akibat terdapatnya pohon Dura 25 % dan Psifera 25%. Produktivitas TBS (Ton/Ha) kelapa sawit tidak murni di bawah normal (< 20 Ton TBS) dan cenderung terus menurun. Sedangkan pada benih unggul produksi puncak di atas 20 Ton TBS dan produksi tersebut dapat stabil selama +10 tahun.

Berat tandan kelapa sawit unggul 8 – 20 tahun antara 15-22,5 Kg dengan jumlah tandan 10-15 tandan/pohon/tahun.

BACA JUGA:Bingung Memilih Bibit Sawit Berkualitas? Ini Ciri-ciri Bibit Kelapa Sawit Unggul

3. Proses Pengolahan Tidak Efisien

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: