Iklan RBTV Dalam Berita

Kenapa Ketupat Selalu Hadir Dalam Momen Lebaran? Ini Sejarah dan Makna Ketupat dalam Islam pada Momen Lebaran

Kenapa Ketupat Selalu Hadir Dalam Momen Lebaran? Ini Sejarah dan Makna Ketupat dalam Islam pada Momen Lebaran

Sejarah dan Makna Ketupat dalam Islam pada Momen Lebaran--

Dengan demikian, Lebaran Ketupat tidak hanya menjadi perayaan budaya semata, tetapi juga menjadi wujud konkret dari nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan persaudaraan yang kental dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:Dijamin Tahan Lama! Begini Cara Simpan Ketupat Agar Tidak Cepat Basi

Dibalik setiap bahan utamanya, ketupat mengandung makna yang mendalam. Janur kuning, sebagai pembungkusnya, melambangkan perlindungan dari bahaya dan tolak bala.

Beras, sebagai intinya, mewakili doa akan kelimpahan dan kemakmuran setelah hari raya. Sedangkan santan, dengan makna ngapunten, menunjukkan semangat memohon maaf dan saling memaafkan.

Asal-usul istilah "ketupat" atau "kupat" dari bahasa Jawa, "ngaku lepat" dan "laku papat", menggarisbawahi pentingnya mengakui kesalahan dan menjalani empat tindakan penting.

Tradisi sungkeman, dimulai dari penghormatan kepada orang tua, mengajarkan arti pentingnya menghormati dan meminta maaf kepada sesama.

BACA JUGA:Kenapa Ketupat Identik Saat Perayaan Idul Fitri? Ternyata Begini Cerita dan Maknanya

Lebaran, luberan, leburan, dan laburan—keempat istilah ini mencerminkan siklus kehidupan yang diwarnai dengan akhir, berbagi, pemurnian diri, dan penyucian hati. 

Makna Ketupat Lebaran membawa pesan mendalam bagi umat Islam. Dengan menyantap ketupat, umat Islam diingatkan untuk merenungkan bahwa mereka telah terbebas dari kesalahan dan dosa yang mungkin telah terjadi selama bulan suci Ramadhan.

Selanjutnya, dalam tradisi ini terdapat panggilan untuk saling meminta maaf dan memberi maaf, sebagai upaya untuk menyempurnakan kebebasan tersebut.

BACA JUGA:Hanya Butuh Waktu 30 Menit, Ini Resep Ketupat Presto yang Padat dan Anti Basi, Mudah!

Lebih lanjut, singkatan dari kata "ketupat" sendiri, yaitu "ngaku lepat," membawa makna yang dalam tentang pengakuan kesalahan.

Dengan merujuk pada tradisi ketupat, setiap individu diharapkan mau mengakui kesalahan yang telah dilakukan, sehingga proses memaafkan menjadi lebih mudah dan berarti.

Pada hari raya Idul Fitri, tradisi ketupat menjadi simbol pengampunan dan penyucian diri. Bentuk ketupat yang berbentuk persegi menjadi representasi dari konsep pandangan hidup yang mencerminkan harmonisasi dan keseimbangan alam.

Konsep ini menggambarkan empat arah mata angin utama yang bertumpu pada satu pusat, mengingatkan manusia agar tidak pernah melupakan Allah SWT sebagai pusat dari segala hal dalam kehidupan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: