Harta Karun Emas di Kalimantan Barat Dicuri WNA China, Begini Cara Kerjanya
WNA China curi harta karun emas di Kalimantan Barat--
Meskipun sebagian wilayahnya terdiri dari perairan laut, provinsi ini memiliki ragam sumber daya alam yang melimpah, termasuk dalam konteks penambangan emas. Sejarah panjang penambangan emas di Kalimantan Barat mencatat bahwa kegiatan ini sudah ada sebelum kedatangan pemerintahan Belanda.
BACA JUGA:Ini Aturan Jam Kerja Karyawan Sesuai UU Cipta Kerja Terbaru, Berapa Jam dalam Satu Minggu?
Masyarakat lokal telah lama terlibat dalam mendulang butiran emas sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan memperoleh status sosial yang dihormati.
Potensi ini tersebar di berbagai kabupaten, termasuk Bengkayang, Sekadau, Sintang, Kapuas Hulu, Landak, dan Melawi.
Menurut Wilfred, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Barat, saat ini terdapat sekitar 12 perusahaan yang tengah melakukan tahap eksplorasi, dimana dua di antaranya beroperasi di Kabupaten Bengkayang dan sepuluh lainnya di Kabupaten Landak.
Meskipun eksplorasi telah berlangsung, masih terbuka peluang yang luas untuk melakukan kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi lebih lanjut terhadap komoditas emas ini.
BACA JUGA:Ini Poin-Poin Penting yang Wajib Diketahui Karyawan Pekerja dalam UU Cipta Kerja Terbaru
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomis bagi para pelaku industri, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat lokal.
Dari data yang tercatat oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Barat, terungkap bahwa terdapat sekitar 631 izin pertambangan yang tersebar di seluruh provinsi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 457 izin digunakan untuk kegiatan eksplorasi, sementara 174 izin lainnya diperuntukkan bagi kegiatan eksploitasi.
Lebih lanjut, potensi emas primer ditemukan di berbagai lokasi, seperti Gunung Selakean, Gunung Pandan, Serantak, Sintoro, dan Sekarem. Di daerah Lumar dan Ledo, emas primer hadir bersama dengan emas sekunder dengan kadar berkisar antara 1,77 hingga 2,8 gram per ton.
Selain itu, pertambangan emas aluvial juga pernah dieksploitasi di Monterado oleh PT Monterado Mas Mining, dengan sumber daya terukur mencapai 35 juta meter kubik dan kadar emas sebesar 169 miligram per meter kubik.
BACA JUGA:Karyawan Swasta Mengundurkan Diri Berhak Dapat Pesangon? Ini Hitungannya Menurut UU Cipta Kerja 2023
Di Pangkalan Batu, potensi sumber daya emas diprediksi mencapai 6.703.125 meter kubik dengan kadar emas sebesar 124 miligram per meter kubik, sementara di Bonglitung, sumber daya terukurnya mencapai 72 juta meter kubik dan di Capkala.
Tak hanya di Kabupaten Bengkayang, potensi pertambangan emas juga ditemukan di wilayah Sanggau, yang merupakan salah satu wilayah dengan potensi pertambangan emas yang cukup besar di Kalimantan Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: