Iklan dempo dalam berita

Mengenal Tari Turak Sebagai Budaya Suku Rawas, Senjata Mengusir Orang Jahat

Mengenal Tari Turak Sebagai Budaya Suku Rawas, Senjata Mengusir Orang Jahat

Tari Turak --

BACA JUGA:BLT PIP 2024 Cair Lagi, Siswa yang Belum Dapat Ini Cara Daftar PIP Kemendikbud dan Syaratnya

Suku Rawas

Suku di Sumatera Selatan yang bernama Suku Rawas ini terletak di wilayah aliran Sungai Rawas dan Sungai Musi bagian utara tepatnya di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Suku ini mempunyai populasi sebanyak +-100.000 jiwa.

Kemudian, suku ini berada di pinggir sungai dengan mayoritas penduduk sebagai petani atau perkebunan. Serta, sebagian lainnya lagi bekerja sebagai pengayam barang-barang dari rotan dan pandan, tukang kayu, pedagang kecil dan sebagainya.

Sedangkan untuk bahasa yang digunakan suku Rawas masih tergolong ke dalam rumpun Melayu.

BACA JUGA:Siapkan NISN, Ini Cara Cek Status Terkini BLT PIP Secara Online, Cair Akhir Mei 2024

Tari Turak

Menurut situs resmi Kemdikbud, Tari Turak ini berasal dari Kecamatan Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan.

Tarian ini semulanya adalah tari pertunjukan untuk penyambutan orang-orang yang berniat jahat ke daerah Tarawas.

Tari Turak mempunyai makna yakni melawan musuh, sebab dari kata Turak sendiri yakni “Bambu” (Senjata). Bambu (runcing) sendiri merupakan senjata tradisional pahlawan dalam melawan penjajah pada masa perebutan kemerdekaan.

BACA JUGA:Daftar 9 Atlet Terkaya di Dunia 2024, Lagi-lagi Ada Nama Cristiano Ronaldo

Berdasarkan legenda seni tradisional Musi Rawas, Tari Turak merupakan tarian yang dikemas untuk menyambut kedatangan penjajah Belanda yang ingin menguasai wilayah Suku Tengah Lakitan (STL)  Ulu Terawas.

Tradisi menari bagi orang Rawas merupakan sebuah ilustrasi diri dalam menunjukkan sebuah perjuangan. Tarian ini bertujuan membuai tamu yang hadir.

Turak yang terbuat dari bambu dijadikan sebagai senjata, ditarikan oleh enam orang gadis cantik berpakaian tradisional berwarna merah. Penari memegang sebatang bambu.
Kemudian, iringan musiknya begitu indah, meskipun kadang terdengar irama yang tidak selaras dengan tariannya, karena iringan musik yang dimainkan punya tujuan mengelabui lawan dalam mengalahkan Belanda.

BACA JUGA:Cara Sukses Jalur Langit, Kerjakan Amalan Berikut, Hidup Lebih Bahagia dan Bermakna

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: