Iklan RBTV Dalam Berita

5 Pantangan Weton Tulang Wangi Pada Malam 1 Suro, Apa Saja?

5 Pantangan Weton Tulang Wangi Pada Malam 1 Suro, Apa Saja?

Pantangan Weton Tulang Wangi Pada Malam 1 Suro--

Mengutip buku Internasionalisasi Bahasa Indonesia: Perspektif Lintas Negara susunan Mohammad Zain Musa, dkk., masyarakat yang tinggal di Lereng Gunung Merapi rutin mengadakan sedekah gunung tiap malam 1 Suro. Tujuannya untuk memohon keselamatan dari segala macam bala dan bencana.

Saat upacara digelar, masyarakat akan menyiapkan sesajen berupa kepala kerbau. Nantinya, sesajen tersebut akan dilarung dan diterjunkan ke kawah puncak Gunung Merapi.

Di akhir acara, tetua adat akan memimpin doa bersama untuk meminta pertolongan Tuhan. Momen ini dimanfaatkan untuk mensyukuri nikmat yang sudah dilimpahkan Tuhan Yang Maha Esa, baik berupa hasil panen maupun hasil bumi.

BACA JUGA:Tidak Sama! Ini Perbedaan Macbook Air dan Pro, Jangan Keliru Sebelum Beli

3. Kirab Kerbau Kyai Slamet

Di Keraton Kasunanan Surakarta, masyarakat biasa mengadakan ritual Kirab Kerbau Kyai Slamet. Ritual ini diadakan setiap malam 1 Suro dengan cara menggiring kerbau bule kelilig kampung.

Tujuannya untuk memohon keberkahan dan keberuntungan dari hewan tersebut kepada Tuhan. Tradisi ini biasanya dibarengi dengan proses pemandian kris pusaka.

4. Padusan

Banyak warga Boyolali yang masih menjalankan ritual Pemandian di Umbul Pengging setiap malam 1 Suro. Mereka akan melakukan padusan (mandi) dan merendam diri di dalam air sampai sebatas leher.

Umumnya, ritual dilakukan di malam hari, yakni mulai pukul 00.00 sampai 03.00 pagi. Masyarakat Boyolali biasa menyebutnya dengan istilah “kungkum pengging”.

Demikianlah ulasan mengenai, 5 pantangan weton tulang wangi malam 1 Suro, dari larangan menikah hingga hindari pindahan rumah.

Putri Nurhidayati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: