Iklan dempo dalam berita

Jangan Disepelekan, Ini 5 Bahaya Pengguna Pod Bagi Wanita yang Perlu Dipahami

Jangan Disepelekan, Ini 5 Bahaya Pengguna Pod Bagi Wanita yang Perlu Dipahami

Bahaya Pod untuk Wanita --

Selain itu, vitamin E asetat terdapat dalam cairan rokok elektronik dapat memicu kerusakan yang disebut dengan e-cigarette, or vaping, product use-associated lung injury (EVALI). Kondisi ini memicu nyeri dada dan sesak napas yang berujung pada gagal napas.  

4. Menurunkan kesehatan jantung

Nikotin dalam rokok elektrik dapat memicu gangguan pada jantung. Saat masuk ke dalam tubuh, kandungan tersebut mengalir melalui aliran darah. 

Kemudian, kelenjar adrenal akan terangsang untuk melepaskan hormon epinefrin, sehingga tekanan darah dan detak jantung jadi meningkat.

5. Meningkatkan risiko kanker

Kandungan zat kimia berupa formaldehida di dalam rokok elektrik bersifat karsinogenik. Jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang, kandungan tersebut dapat memicu perkembangan sel abnormal dalam tubuh.

Selain beberapa poin di atas, kandungan nikotin dalam rokok elektrik juga meningkatkan risiko ketergantungan dan menyebabkan keracunan janin. 

Selain itu, nikotin dapat membahayakan perkembangan otak remaja dan bayi yang sedang berkembang.

BACA JUGA:5 Faktor Penyebab Harga Kopi Mahal, Harga Kopi Diprediksi Tetap Tinggi Hingga Awal Tahun

Tips Menghindari Kecamduan Pod

Nah, jika kamu sorang perempuan yang terlanjur candu terhadap rokok elektrik ini. Berikut ini RBTV Camkoha rangkumkan beberapa tips untuk menghindari kecanduan yang dilansir dari beberapa sumber.

1. Kesadaran akan dampak negatif

Langkah pertama cara mengatasi kecanduan ini adalah dengan meningkatkan kesadaran akan dampak negatif yang ditimbulkannya. 

Banyak pengguna rokok elektrik tidak menyadari mereka menghirup sejumlah besar bahan kimia berbahaya dan nikotin yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan masalah kesehatan lainnya. 

Mempelajari tentang risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan rokok elektrik dapat menjadi dorongan yang kuat untuk mengurangi dan akhirnya menghentikan kebiasaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: