Ini Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Mulai dari yang Umum hingga yang Sangat Jarang Terjadi
Efek Samping Vaksin AstraZeneca--
Pada saat itu, peluncuran vaksin Covid-19 AstraZeneca yang terburu-buru ini dikritik oleh banyak komunitas ilmiah. Muncul pertanyaan tentang seberapa aman pemberian vaksin yang terburu-buru.
BACA JUGA:Penderita Kolesterol Harus Tahu! Konsumsi Rebusan 7 Daun Ini, Dipercaya Bisa Sembuh
Tiga tahun kemudian, pertanyaan tersebut muncul kembali ketika AstraZeneca menghadapi gugatan class action atas klaim bahwa vaksinnya menyebabkan cedera serius atau kematian dalam puluhan kasus.
Dalam dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi Inggris pada bulan Februari, raksasa farmasi tersebut mengaku bahwa vaksin COVID-19 buatannya dapat menyebabkan TTS. Namun kasus tersebut sangat jarang terjadi.
BACA JUGA:Begini Aturan Minum Rebusan Serai yang Benar agar Terasa Manfaatnya Bagi Kesehatan
“Diakui bahwa vaksin AZ, dalam kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan TTS. Mekanisme penyebabnya tidak diketahui,” kata perusahaan tersebut dalam dokumen yang menjadi berita utama beberapa bulan setelah diserahkan.
“Lebih lanjut, TTS juga dapat terjadi tanpa adanya vaksin AZ (atau vaksin apa pun). Penyebab dalam setiap kasus bergantung pada bukti ahli,” tambahnya.
BACA JUGA:Bukan Sembarang Bumbu Dapur, Air Rebusan Ketumbar dan Kayu Manis Kaya Manfaat Bagi Kesehatan
Sebelumnya, pengacara raksasa farmasi tersebut, dalam surat tanggapan yang dikirimkan pada Mei tahun lalu, menyatakan "Kami tidak menerima bahwa TTS disebabkan oleh vaksin pada tingkat generik".
Kasus pertama terhadap perusahaan tersebut diajukan oleh Jamie Scott, ayah dua anak, yang berusia 44 tahun ketika menerima vaksin.
BACA JUGA:Lawan Gula Darah Tinggi! Ini 6 Rekomendasi Rebusan Daun Alami untuk Penderita Hiperglikemia
Sepuluh hari setelah suntikan, Scott mengeluh kelelahan dan mulai muntah. Segera setelah itu, kemampuan bicaranya menjadi terganggu, dan dia harus dibawa ke rumah sakit, di mana dokter mendiagnosisnya dengan dugaan kasus Trombositopenia dan Trombosis Imun yang Diinduksi Vaksin (VITT). Dia selamat dari cobaan itu tetapi mengalami cedera otak permanen.
Selain Scott, 51 kasus telah diajukan terhadap perusahaan tersebut, dengan korban dan kerabat yang berduka meminta ganti rugi yang diperkirakan bernilai hingga £ 100 juta atau sekitar US$ 125,36 juta.
Pengacara para korban berpendapat bahwa vaksin AstraZeneca-Oxford “cacat” dan kemanjurannya “sangat dilebih-lebihkan”. AstraZeneca membantah keras klaim tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: