Iklan dempo dalam berita

Miris! WNI Diduga Jadi Korban TPPO di Myanmar, Dimintai Tebusan Segini

Miris! WNI Diduga Jadi Korban TPPO di Myanmar, Dimintai Tebusan Segini

WNI Diduga Jadi Korban TPPO di Myanmar--

Menurut Rina Komaria, seorang diplomat muda dari Direktorat Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri (Kemlu), wilayah tersebut sangat sulit dijangkau karena dikuasai oleh kelompok bersenjata.

Kondisi ini membuat upaya penyelamatan Suhendri dan WNI lainnya menjadi sangat rumit. Otoritas pusat Myanmar pun tidak memiliki kendali penuh atas wilayah tersebut, sehingga intervensi dari pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon menjadi sangat terbatas.

Meskipun demikian, Rina menegaskan bahwa pihaknya akan terus berusaha untuk menyelamatkan Suhendri dan WNI lainnya. 

BACA JUGA:The Real Ipar Adalah Maut! Siswi SMP yang Dilaporkan Hilang, Ternyata Jadi Korban Pencabulan Kakak Ipar

Mereka bekerja sama dengan otoritas setempat dan memanfaatkan segala cara yang mungkin untuk memastikan keselamatan WNI yang terjebak dalam situasi ini.

Dalam salah satu rekaman panggilan telepon dengan keluarganya, Suhendri sempat mendeskripsikan secara rinci lokasi tempat ia disekap. 

Ia mengatakan bahwa tempat tersebut berada di daerah pegunungan dan untuk menuju ke sana harus melewati gerbang besar yang terletak di dekat salah satu sekolah dasar di Myanmar. 

Informasi ini memberikan sedikit gambaran mengenai kondisi lingkungan di sekitar tempat penyekapan, meskipun tetap tidak mengurangi kekhawatiran keluarga yang berharap Suhendri dapat segera diselamatkan.

BACA JUGA:Hati-hati! Banyak Nomor dan Akun Palsu, BRI Imbau Nasabah Kenali Akun dan Kontak Resmi

Kasus yang menimpa Suhendri ini sekali lagi mengingatkan kita akan bahaya perdagangan manusia yang terus menghantui masyarakat Indonesia, terutama mereka yang tergiur dengan janji-janji manis pekerjaan di luar negeri. 

Pemerintah dan aparat penegak hukum perlu mengambil langkah-langkah tegas untuk memberantas sindikat perdagangan manusia ini dan memastikan bahwa tidak ada lagi WNI yang menjadi korban dari kejahatan keji ini. 

 

Sheila Silvina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: