6 Peristiwa Besar di Dunia yang Hampir Seperti Kiamat dan Cara Ilmuwan Menanganinya
Bencana yang hampir saja memusnahkan kehidupan di bumi --
Bencana yang hampir membuat bumi kiamat terjadi pada tahun 1556 tepatnya di Cina. Negara ini dilanda bencana alam yang mematikan dan mengerikan yang dikatakan sebagai Shaanxi Earthquake. Bencana ini sampai menewaskan sekitar 830 ribu orang dan dipandang sebagai gempa bumi terburuk sepanjang sejarah.
Walaupun bukan gempa yang paling kuat, tapi bencana ini menghantam pemukiman padat penduduk.
BACA JUGA:6 Tanda Kiamat Versi Ilmuan, Mulai dari Hoax hingga Senjata Nuklir
5. Pemusnahan Massa Cretaceous-Tersier
Bencana yang hampir membuat bumi kiamat berikutnya terjadi sejak jutaan tahun yang lalu. Selama kepunahan massal Cretaceous-Tersier, sebuah komet berhasil menyapu bersih dinosaurus, amonit, dan tanaman berbunga. Bencana tersebut juga membawa keajaiban sekaligus menjadi misteri besar mengapa beberapa hewan hidup dan yang lainnya mati.
6. Gempa Antiokh 526 M
Layaknya bencana yang terjadi sejak ribuan tahun yang lalu, jumlah korban jiwa karena gempa Antiokhia sulit untuk didapati. Penulis sejarah kontemporer John Malalas menulis, pada saat itu bahwa ada sekira 250 ribu orang meninggal dunia ketika gempa melanda kota Kekaisaran Bizantium pada Mei 526. Menurut sebuah penelitian, jumlah korban tewas lebih tinggi ketimbang waktu lain dalam setahun lantaran kota ini dipenuhi dengan turis yang merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus.
BACA JUGA:Pesan Ustadz Abdul Somad Hati-hati jika Pohon Ini Tidak Lagi Berbuah, Kiamat Sudah Semakin Dekat
Sementara itu, ada kelompok ilmuwan yang berusaha untuk mengulur waktu terjadinya kiamat dengan berbagai rekayasa ilmuwan pengetahuan. Bahkan, terdengar pula upaya sebagian orang untuk menyetop kiamat, yang mungkin terdengar mustahil dilakukan.
Berikut adalah upaya yang dilakukan manusia untuk menghalau datangnya kiamat dalam waktu dekat :
1. Mengisi Penuh Supervolcano dengan Air
Ide yang terdengar nyeleneh ini disampaikan oleh lembaga antariksa milik Amerika Serikat (AS), NASA. Hal itu didasarkan pada fakta bahwa gunung-gunung api super (supervolcano) memiliki tenaga panas bumi yang sangat besar, dan bermanfaat untuk mendukung produktivitas industri.
Menurut NASA, dengan mengisi seluruh kawah dan celah vulkanis pada gunung api super, seperti misalnya pada gunung Yellowstone di California, dapat mengubahnya menjadi panci raksasa.
Setelahnya, aliran air panas dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari rumah tangga, industri, hingga pembangkit tenaga listrik. Namun, hal itu bukan tanpa kendala. Dibutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun, untuk mengisi penuh kawah dan celah vulkanis pada satu gunung api super.
Selain itu, biaya yang akan dikeluarkan pun tinggi, yakni diperkirakan mencapai US4 3,46 miliar, di mana harus diikuti oleh kesepakatan politik antar bangsa, terkait dampak yang disebabkan di kemudian hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: