Ditemukan di Seluruh Dunia, Apa yang Dirasakan Orang Saat Mati Suri? Begini Penjelasannya Menurut Islam
Penjelasan mati suri menurut pandangan Islam--
Saat retina kekurangan oksigen, penglihatan pada daerah tepi mata akan mengalami gangguan terlebih dahulu. Lalu, gangguan ini meluas ke arah tengah mata sehingga tampak seperti terowongan.
Mati suri merupakan pengalaman unik dengan beragam mekanisme yang kompleks di baliknya. Namun, ada satu hal yang perlu untuk digaris bawahi yakni mati suri, Lazarus effect, atau near death experience tidak sepenuhnya merupakan kejadian mistis dan sebenarnya bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan.
BACA JUGA:Tabel Angsuran Rp 10-40 juta Gadai SK di BRI, Cek Berapa Cicilannya Tenor 36 Bulan
Sementara itu, terkait fenomena mati suri, ada ayat Al-Qur’an yang mendekati fenomena tersebut. Allah berfirman:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَشْكُرُونَ
Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halamanya, jumlah mereka beribu-ribu sebab takut kematian. Kemudian Allah berkata kepada mereka “matilah kalian”, kemudian menghidupkanya. Sesungguhnya Allah itu dzat yang memiliki karunia terhadap manusia, akan tetapi sungguh kebanyakan manusia tidak bersyukur” (Al-Baqarah: 243).
BACA JUGA:Hati-hati! Kenali Bahaya Menghirup Semprotan Nyamuk, Bisa Fatal Akibatnya
Dari ayat di atas al-Suyuthi dalam karyanya al-Dur al-Manstur fi al-Tafsir bi al-Ma’tsur (juz 3, vol.117) mengisahkan demikian:
Dalam kalangan bani Israel, ada sebuah daerah bernama Dawardan. Pada suatu ketika turun wabah penyakit (tha’un) di daerah tersebut, sebagian penduduk lari keluar daerah mencari keselamatan dan sebagian yang lain tetap di dalam berpasrah diri kepada Tuhan.
Mereka yang berada di dalam pada akhirnya banyak yang meninggal dunia akibat tha’un dan sedikit yang selamat. Setelah wabah ini berhenti, mereka yang keluar kembali dan disambut oleh masyarakat Darwan yang tersisa.
BACA JUGA:Syarat Paylater Mandiri, Bisa Transaksi Mulai Rp 10 Ribu, Begini Cara Daftarnya
Berjalan beberapa waktu kemudian wabah kembali datang dan mereka semua lari tanpa terkecuali mencari keselamatan diri.
Sampailah disebuah lembah di antara dua gunung besar. Tuhan memerintahkan dua malaiakat yang berada di atas dan di bawah lembah, dan berkata “bunuh mereka!” Dua malaikat tersebut mencabut nyawa mereka tanpa terkecuali. Berjalanya waktu, jasad mereka dimakan tanah hingga tersisa tulang-tulang yang berserakan.
BACA JUGA:Tabel Angsuran Gadai SK PNS di BSI, Pinjam Rp 50 Juta Syarat Mudah dan Cicilan Ringan
Seorang nabi bernama Hizqil berjalan melewati lembah tersebut, takjub dan heran melihat tulang berserakan.
Kemudian Tuhan memberinya wahyu. Hizqil berkata “Hai tulang-tulang, Tuhan memerintakhan kalian untuk kembali menyatu.” Semua tulang itu pun menyatu menjadi jasad seperti sediakala tanpa daging dan darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: