Iklan dempo dalam berita

Kisah Fatmawati Meneteskan Air Mata saat Menjahit Bendera Merah Putih

Kisah Fatmawati Meneteskan Air Mata saat Menjahit Bendera Merah Putih

Kisah Fatmawati saat menjahit Bendera Merah Putih--

Bendera Merah Putih dikibarkan pertama kali pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 (kini Jalan Proklamasi), Jakarta oleh Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo, dan SK Trimurti.

Pada tahun 1946-1968, bendera tersebut dikibarkan hanya pada saat 17 Agustus saja. Sejak tahun 1969, bendera Pusaka tersebut tidak berkibar lagi karena sobek, namun tetap disimpan di Istana Merdeka.

BACA JUGA:Simulasi Kredit Moge Kawasaki ZX636, DP Cuma 10 Persen, Segini Cicilan Tiap Bulannya

Biografi Singkat Fatmawati, Penjahit Bendera Pusaka Pertama

Fatmawati Soekarno, tokoh penjahit bendera Merah Putih pertama itu lahir di Pasar Padang Bengkulu pada 15 Januari tahun 1923 dan wafat pada 14 Mei 1980.

Beliau merupakan anak dari pasangan Hassan Din dan Siti Chadidjah. Dikutip dari buku Sejarah karangan Prof Dr. Habib Mustopo dkk, Fatmawati menempuh pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) dan sekolah kejuruan.

Sejak dulu, Fatmawati aktif berorganisasi dan menjadi pengurus Nasyiatul Aisyiah. Ia bertemu dengan Soekarno pada tahun 1938. Kala itu Soekarno merupakan salah satu gurunya di Muhammadiyah.

Fatmawati menikah dengan Soekarno pada tahun 1943 dan memutuskan tinggal di Jakarta.

BACA JUGA:Viral Seorang Wanita Jadi Korban Jambret hingga Terseret Cukup Jauh, Bagaimana Kondisi Korban?

Makna Bendera merah putih

Penggunaan warna merah dan putih pada Bendera Negara Indonesia, memiliki makna mendalam. Panitia bendera kebangsaan menggunakan warna merah dan warna putih yang dikenal sebagai simbol berani dan suci.

Namun, makna bendera merah putih tidak hanya terikat kata berani dan suci. Melansir Kementerian Sekretariat Negara RI, catatan sejarah mengungkapkan warna merah dan putih ini terinspirasi dari warna panji atau pataka bendera Kerajaan Majapahit pada abad ke-13.

Dalam pararaton atau kitab raja-raja, dijelaskan bahwa bendera merah dan putih dianggap sebagai lambang kebesaran kerajaan seperti bendera perang yang digunakan Sisingamangaraja IX. 

Bendera berwarna merah dengan dua pedang kembar Piso Gaja Dompak (pusaka Sisingamaharaja I-IX) berwarna putih.

BACA JUGA:Niat Ganti Hp Baru? Ini 8 Rekomendasi Hp POCO dengan Harga Rp 1-3 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: