Penjelasan BMKG Tentang Wilayah Pulau Jawa yang Belum Masuk Musim Hujan
Kapan wilayah pulau Jawa masuk musim hujan--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kenapa wilayah Pulau Jawa belum masuk musim hujan? Begini penjelasan BMKG.
Bebebrapa wilayah di Indonesia sudah mengalami musim hujan dalam beberapa bulan terakhir, bahkan beberapa wilayah ada yang dimulai sejak awal Agustus 2024 lalu.
Namun, ini musim hujan di Indonesia belum menyeluruh, di beberapa wilayah bahkan masih ada yang mengalami panas terik pada siang hari. Seperti salah satunya adalah wilayah Pulau Jawa.
BACA JUGA:2 WNI Ajukan Gugatan Permohonan Tidak Menganut Agama ke Mahkamah Konstitusi, Ini Petitumnya
Lantas, mengapa wilayah ini belum memasuki musim hujan seperti wilayah lainnya?
Terkait hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan jika kondisi tersebut merupakan salah satu ciri masa peralihan musim, yakni pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari didahului oleh udara panas dan terik pada pagi hingga siang hari.
Dilansir dari laman cnnindonesia.com, cuaca panas terekam dalam data pengamatan suhu udara maksimum yang mencapai 37,5 derajat Celsius di beberapa wilayah, mulai dari wilayah Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara.
BACA JUGA:Daftar Terbaru 97 Pinjol Resmi OJK Akhir Oktober 2024, Pasca Investree dan TaniFund Dicabut Izinnya
Beberapa wilayah yang mengalami suhu terik ini meliputi Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharudin Nusa Tenggara Barat (37,5 °C), Stasiun Meteorologi Gewayantana Nusa Tenggara Timur (36,9 °C), Stasiun Meteorologi Kertajati Jawa Barat dan Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Nusa Tenggara Barat (36,8 °C).
Kemudian, Stasiun Meteorologi Perak I Jawa Timur (36,7 °C), Stasiun Meteorologi Tanjung Perak Jawa Timur (36,2 °C), Stasiun Meteorologi Tanjung Emas Jawa Timur (36,1 °C), dan Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Jawa Tengah (36,0 °C).
BACA JUGA:Viral Dokter Ditemukan Tewas di Ruang Praktik, Ini Deretan Faktanya
"Berdasarkan analisis terkini, kondisi suhu panas diprediksi masih dapat terjadi dalam sepekan ke depan pada siang hari, yang diikuti dengan potensi turunnya hujan pada sore hingga malam hari terutama di wilayah Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara," terang BMKG.
"Hal ini merupakan ciri masa peralihan menuju musim hujan di wilayah tersebut," tambahnya.
Adapun, tak hanya Pulau Jawa, berdasarkan analisis terkini, potensi turunnya hujan pada sore hingga menjelang malam hari juga terjadi diwilayah lain seperti Bali hingga Nusa Tenggara. Hujan yang terjadi cenderung tidak merata, dengan kejadiannya relatif singkat.
Hal ini merupakan salah satu ciri masa peralihan menuju musim hujan di wilayah-wilayah tersebut sebelum memasuki musim hujan.
"Awal musim hujan di wilayah-wilayah tersebut bervariasi, namun secara umum awal musim hujan diprediksi akan terjadi pada akhir dasarian III Oktober hingga awal November mendatang dengan puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari-Februari 2025," jelas BMKG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: